REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Penegasan komitmen pemerintah dalam mencapai swasembada pangan kembali ditunjukkan melalui kunjungan kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), tepatnya di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu.

Dalam agenda penting itu, Menteri Pertanian turut didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), H. Baba, serta anggota DPRD Kaltim, Baharuddin Muin.
Kehadiran Menteri Pertanian di Kecamatan Babulu merupakan bagian dari program nasional dalam rangka percepatan terwujudnya Indonesia sebagai negara swasembada pangan.
Sekaligus, kunjungan ini juga menjadi bentuk apresiasi dari pemerintah pusat kepada Kabupaten PPU yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan di tingkat daerah.
Rombongan Mentan RI disambut dengan hangat oleh para pejabat daerah dan masyarakat setempat.
Acara kemudian dilanjutkan dengan seremoni resmi yang turut dihadiri oleh jajaran pejabat pemerintahan provinsi maupun kabupaten, seperti Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Bupati dan Wakil Bupati PPU, serta sejumlah tokoh penting dalam sektor pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian secara simbolis kepada kelompok tani dan brigade pangan se-Kabupaten PPU.
Total nilai bantuan yang diserahkan mencapai lebih dari Rp18 miliar. Bantuan tersebut meliputi berbagai alat pendukung produksi pertanian, antara lain traktor roda empat dan roda dua, rice transplanter, crawler, pompa air, serta benih unggul untuk komoditas padi dan jagung.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H. Baba, memberikan apresiasi terhadap perhatian yang diberikan pemerintah pusat terhadap pembangunan sektor pertanian di Kalimantan Timur.
Ia menilai, dukungan tersebut merupakan wujud nyata dari keseriusan pemerintah dalam mewujudkan salah satu visi besar Presiden, yaitu swasembada pangan secara nasional.
“Kita patut berbangga karena daerah kita mendapat perhatian langsung dari Menteri Pertanian. Ini menunjukkan bahwa Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten PPU, dianggap memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ungkap Baba.
Ia juga menyampaikan bahwa berdasarkan laporan dari Bupati PPU, saat ini daerah tersebut mampu memproduksi sekitar 4.429 ton gabah dari lahan pertanian seluas 5.898 hektare. Namun, menurutnya, produktivitas tersebut masih dapat ditingkatkan apabila persoalan infrastruktur pengairan dapat segera diatasi secara menyeluruh.
Dalam konteks itu, Baba menyoroti pentingnya pembangunan Bendung Gerak Telake, yang sebelumnya sempat masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), namun kemudian dibatalkan.
Ia menegaskan bahwa bendungan tersebut sangat strategis untuk mendukung sistem irigasi di Kabupaten PPU dan Paser.
“Optimalisasi lahan hanya akan tercapai jika tersedia sistem pengairan yang memadai, didukung dengan benih unggul yang berkualitas,” ujarnya.
Sebagai politisi dari PDI Perjuangan, Baba juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lahan produktif di tengah derasnya alih fungsi lahan yang terjadi di berbagai wilayah.
Ia mendesak pemerintah kabupaten untuk segera menyusun dan menetapkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pelarangan Alih Fungsi Lahan Pertanian, terutama di desa-desa yang telah terbukti produktif seperti Desa Gunung Mulia.
Ia pun sependapat dengan pernyataan Gubernur Kaltim, yang mengimbau agar lahan pangan tidak dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit atau komoditas lainnya seperti karet.
Menurutnya, kebijakan ini penting sebagai upaya menjamin ketersediaan pangan jangka panjang dan keberlanjutan produksi lokal.
Lebih lanjut, dalam upaya mendukung hasil panen para petani dan menjaga kestabilan harga di tingkat produsen, Baba mendorong agar Perum Bulog membeli gabah petani dengan harga maksimal sebesar Rp6.500 per kilogram.
Langkah ini dinilai akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani serta menjaga daya saing produk lokal di tengah persaingan pasar.
Setelah rangkaian kegiatan di Kecamatan Babulu selesai, rombongan Menteri Pertanian dan para pejabat yang hadir melanjutkan perjalanan kembali ke Balikpapan menggunakan helikopter yang telah disiapkan di lapangan sepak bola milik Desa Gunung Intan.
Kunjungan ini pun diharapkan menjadi tonggak penting dalam mendorong percepatan pembangunan sektor pertanian di Kalimantan Timur, khususnya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.