REDAKSI8.COM, BANJAR – Pengendalian inflasi erat kaitannya dengan daya beli masyarakat. Sementara itu, andil inflasi bapokting, khususnya pangan cukup tinggi karena merupakan kebutuhan primer dengan proporsi pengeluaran rumah tangga yang relatif lebih besar dibanding komponen lain.


Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Perdagangan DKUMPP Kabupaten Banjar H. Uhibbul Huda saat menggelar Pemantauan Harga dan Stok di beberapa lokasi wilayah kecamatan Karang Intan, Gambut, Mataraman, Sungai Tabuk dan wilayah lainnya, Jumat (1/11/2024).
“Barang kebutuhan pokok ini merupakan komoditi yang dapat mengakibatkan inflasi. Untuk melihat secara langsung persediaan beras, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui DKUMPP melakukan kegiatan pemantauan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting secara berkala,” tuturnya
Uhibbul Huda menjelaskan, kegiatan ini dengan tujuan agar dapat mengetahui harga terkini, arus distribusi, dan ketersediaan/ stok barang pokok dan barang penting kepada para pelaku usaha di wilayah Kabupaten Banjar, baik itu kepada para distributor, usaha penggilingan padi, pergudangan milik investor serta pedagang bahan pokok besar lainnya.
Dengan hasil pantauan secara keseluruhan yang dilakukan oleh DKUMPP Kabupaten Banjar bahwa:
- Komoditas beras, khususnya beras local (unus, siam, pandak dll) untuk ketersediaan stok masih terpantau aman, mengingat sebagian besar wilayah baru selesai masa panen.
- Komoditas bahan pokok lainnya seperti minyak, gula, tepung, susu, dan daging masih terpantau aman dan ketersediaan stok juga masih cukup.
- Komoditas ayam ras dan telur juga masih terpantau aman dan cukup.
- Komoditas bawang merah, masih terpantau aman walaupun ada kenaikan harga.
Kepala DKUMPP Kabupaten Banjar I Gusti Made Suryawati menambahkan bahwa pemantauan bapok di pasar rakyat tersebut menjadi indikasi awal kondisi stabilisasi harga dan ketersediaan bapok sehingga dapat dijadikan salah satu dasar dalam pengambilan keputusan dalam menjaga stabilitas harga dan inflasi di level yang telah ditargetkan.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan pemantauan ini, para pelaku usaha dapat menjaga pasokan dan stok guna mengantisipasi peningkatan permintaan serta mengambil keuntungan secara wajar dan tidak melakukan spekulasi harga dan penimbunan, sehingga membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan mudah dan harga yang wajar,” kata Made.