Nur Aini, pengelola peternakan tersebut, mengungkapkan bahwa tahun ini hanya tersedia sekitar 750 ekor sapi, lebih sedikit dibanding tahun lalu yang mencapai 800 ekor.
“Memang ada penurunan, tapi Alhamdulillah sekarang sudah 350 ekor lebih yang dipesan, semoga semua habis terjual sebelum Idul Adha,” ujarnya saat ditemui pada Jumat (23/5/2025).
Meski stok berkurang, harga sapi kurban masih stabil. Aini menjelaskan, banderol sapi dimulai dari Rp13 juta hingga Rp70 juta, tanpa ada kenaikan signifikan dari tahun sebelumnya.
“Permintaan paling banyak di kisaran Rp18 sampai Rp20 juta, pembeli mayoritas dari Banjarbaru dan daerah sekitarnya,” ungkapnya.
Sapi-sapi ini didatangkan dari berbagai daerah, terutama dari NTB dan NTT, dan telah melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat.
“Setiap sapi yang datang langsung dicek oleh dinas terkait. Mereka juga sudah divaksin sejak dari daerah asal, jadi terjamin sehat dan siap untuk kurban,” tambah Aini.
Salah satu pelanggan setia, Zainal, mengaku sudah bertahun-tahun membeli sapi kurban di peternakan ini. Menurutnya, selain harga yang relatif lebih murah, sapi di sini terkenal lebih gemuk dan berkualitas.
“Harga yang saya incar tahun ini sekitar Rp16,5 juta, cocok dengan iuran warga komplek. Dan sapinya memang terlihat lebih berbobot dibanding tempat lain,” katanya.
Zainal juga menyebut, proses penyembelihan biasanya dilakukan secara gotong royong di lingkungan tempat tinggal mereka, lalu penyaluran daging dilakukan ke berbagai komplek warga.
“Selain lebih hemat, kita juga tahu kualitas sapinya karena sudah langganan di sini. Peternakan Haji Safrin memang jadi andalan setiap tahun,” pungkasnya.