REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Street coffee dengan konsep outdoor yang santai memberikan pengalaman baru bagi para penikmat kopi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (IKP Kalsel).

Berbeda dari umumnya yang biasanya berjualan menggunakan gerobak sepeda, namun kali ini street coffee bisa dinikmati dari balik bajaj yang sudah disulap menjadi coffee bar berjalan.
Street coffee bajaj adalah milik Kopi Feelings, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) anak muda Banjarbaru yang berlokasi di Bundaran Hercules, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, tidak jauh dari Rumah Sakit TNI AU Syamsuddin Noor.
Salah satu Barista Kopi Feelings, Ridhani mengungkapkan, selama bulan Ramadhan tahun ini Kopi Feelings mencoba menjual kopi yang berbeda dari sebelumnya.
“Konsep bajaj kita siapkan untuk bulan puasa ini dan kita buka khusus disini Landasan Ulin,” ujarnya, Jum’at (28/3/25).
Menurutnya, Kopi Feelings membuka suasana asik nongkrong untuk para anak muda khususnya pada malam hari setelah berbuka puasa.
Dimana sejak pukul 16.00 Wita armada bajaj Kopi Feelings sudah mulai menyiapkan tongkrongannya dengan mengampar sejumlah kursi-kursi untuk para konsumennya agar lebih nyaman ketika menikmati kopi sambil ngobrol bareng teman.
“Selama Ramadhan biasanya kita buka dari jam 16.00 Wita sampai jam 00.00 malam kalau weekends, dan biasanya habis teraweh ramai,” katanya.
Ridhani menjelaskan, yang membedakan dengan penjualan kopi dihari biasa adalah pada saat Ramadhan Kopi Feelings mengeluarkan menu baru, yakni menu non coffee.
“Di Ramadhan ini kita menyediakan menu non coffee, yakni Passion Feels dan Summer Feels, sejenis moktail,” sebutnya.
Sementara itu, Owner Kopi Feelings, Hafizh mengaku, hadirnya street coffee bajaj ini sebagai inovasi dirinya untuk memenuhi permintaan konsumen yang ada hingga ke kawasan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.
“Karena tujuannya memang buat memenuhi permintaan konsumen daerah Ulin, jadi kami sediakan armada khusus tersebut start di bulan Ramadhan, hingga seterusnya,” terangnya.
Hafizh mengungkapkan, bulan puasa tahun ini merupakan Ramadhan pertama yang dijalani oleh kebanyakan pelaku UMKM street kopi di Banjarbaru.
Bahkan, penurunan penjualan pun turut dialami dirinya sebagai pelaku usaha, khususnya owner Kopi Feelings.
“Tentu menurun, yang sebelumnya kami sehari bisa 2000 an cup terjual, di bulan puasa bisa drop sampai 50%. Hal ini karena menurutku orang-orang kalo berbuka ngga pakai kopi, dan banyak jenis minuman lain yang lebih menarik untuk berbuka dibanding minum kopi,” jelasnya.
Menyiasati hal tersebut, katanya munculah ide untuk mencoba menggunakan operasional bajaj dan merubah jam operasional agar tutup lebih malam.
Demikian, Ia mengincar market masyarakat yang habis pulang teraweh dan masyarakat yang tengah jalan-jalan.
“Kami juga menerbitkan menu botolan buat dikonsumsi saat di rumah atau saat sahur. Dan insyaAllah di minggu ke 3 dan 4 kita adakan sistem delivery service door to door,” bebernya.
Diwaktu yang berbeda, salah satu pembeli Kopi Feelings, Lady mengaku, baru pertama kali Ia merasakan membeli kopi di sebuah kopi yang berkonsep bajaj.
“Baru pertama kali beli Kopi Feelings ini, packagingnya bagus, beda dari kopi-kopi yang lain,” akunya.
Ia mengatakan, selama bulan puasa kopi kerap menjadi temannya di kala sedang bekerja maupun melakukan aktivitas kuliah pada malam hari, maka dengan membeli Kopi Feelings ini menurutnya sangat menghemat keuangannya.
“Memang biasa ngopi, puasa tetep ngopi setelah buka puasa kadang buat nemenin kerja kadang juga pas ada kelas malam,” katanya.
“Dan kalau soal harga worth it gak nguras kantong, tadi beli harga yang Rp15 ribu sama Rp13 ribu,” tuntasnya.