REDAKSI8.COM, BANJAR – Meski belum mendominasi pasar, geliat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor olahan ikan mulai tumbuh di Kabupaten Banjar. Memanfaatkan kekayaan hasil perikanan lokal, sejumlah pelaku usaha kini mengolah ikan menjadi produk bernilai tinggi, dari camilan hingga makanan bergizi, membuka peluang ekonomi baru di daerah.
Kasi Bidang pengawasan dan pengembangan usaha perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar, Dewi, menyebutkan bahwa meskipun jumlah pelaku UMKM olahan ikan masih terbatas, potensi pengembangannya sangat besar. Pemerintah daerah pun tengah mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas produksi agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
“Memang saat ini produksinya belum dalam skala besar, namun semangat masyarakat untuk memulai usaha ini cukup tinggi. Kami melihat tren positif dan akan terus memberi dukungan,” ujarnya saat ditemui, Rabu (3/7/2025).
Sejumlah produk khas mulai mencuri perhatian. Amplang Udang dari Kecamatan Aluh Aluh menjadi andalan warga pesisir, memadukan cita rasa gurih dengan tekstur khas amplang yang renyah. Di wilayah Karang Intan, pelaku UMKM mengolah Ikan Nila menjadi amplang sebagai alternatif camilan sehat dengan nilai jual yang menjanjikan.
Sementara itu, Nugget Ikan Haruan (gabus) serta albumin dan albumin rabuk dari Sekumpul menawarkan manfaat gizi yang tinggi. Ikan haruan dikenal mengandung albumin yang baik untuk pemulihan kesehatan, menjadikan produk olahannya tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi tinggi.
“Produk seperti nugget haruan dan rabuk albumin ini punya peluang untuk masuk pasar kesehatan atau oleh-oleh khas Banjar,” tambah Dewi.
Sayangnya, hingga kini belum ada produk olahan ikan di Kabupaten Banjar yang diproduksi secara massal atau berskala industri. Tantangan yang dihadapi antara lain keterbatasan teknologi pengolahan, pemasaran, dan kemasan produk.
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar terus melakukan berbagai langkah strategis, termasuk pelatihan, pendampingan UMKM, dan fasilitasi promosi untuk meningkatkan daya saing.
“Target kami ke depan, produk-produk ini bisa naik kelas, dipasarkan secara regional bahkan nasional. Dukungan dari semua pihak, termasuk swasta dan masyarakat, sangat dibutuhkan,” tegas Dewi.
Dengan kekayaan hasil perikanan dan semangat pelaku usaha lokal, pengembangan industri olahan ikan di Banjar diyakini hanya tinggal menunggu waktu. Jika dikawal serius, UMKM olahan ikan bisa menjadi salah satu pilar ekonomi baru di Bumi Serambi Mekkah.
