Didampingi oleh jajaran kepala perangkat daerah, kunjungan ini menjadi simbol kuat bahwa Asahan tidak ingin tertinggal dalam mengakselerasi program nasional, terutama melalui inovasi lokal bertajuk MBG (Mandiri, Berdaya, Gotong Royong).
Pertemuan pertama berlangsung dengan Brigjen Pol. (Purn.) Erwin Chahara Rusmana, Staf Khusus Presiden bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Dalam forum strategis ini, Wakil Bupati memaparkan arah kebijakan pembangunan Asahan yang berfokus pada tiga pilar utama:
1. Ketahanan pangan dan keluarga
2. Pelayanan kesehatan inklusif
3. Pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas
“Kami ingin membangun Asahan yang mandiri, berdaya, dan menjadikan gotong royong sebagai kekuatan utama dalam mengentaskan persoalan sosial,” tegas Rianto.
Langkah serius Pemkab Asahan dilanjutkan dengan kunjungan ke BKKBN Pusat, diterima langsung oleh Dr. Drs. Wahidin, M.Kes, Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi. Pertemuan ini menjadi krusial dalam menyelaraskan program Bangga Kencana dan menyusun langkah cepat penanganan stunting.
Sejumlah poin krusial dibahas, seperti:
– Integrasi lintas sektor dalam penurunan stunting
– Penguatan layanan KB di daerah terpencil
– Revitalisasi data keluarga berbasis by name by address
– Dukungan pusat dalam pelatihan kader keluarga dan penyuluh lapangan
Wakil Bupati menyampaikan kesiapan Asahan untuk menjadi pilot project nasional dalam intervensi keluarga berisiko stunting, dengan model yang bisa direplikasi oleh kabupaten/kota lain.
Dalam pernyataan penutupnya, Wakil Bupati menekankan pentingnya sinergi antara daerah dan pusat untuk menjawab tantangan pembangunan secara komprehensif.
“Stunting bukan hanya persoalan gizi, tapi ketahanan keluarga, edukasi, dan akses layanan. Kami hadir di Jakarta untuk menyatukan langkah, agar perubahan bisa dirasakan hingga pelosok desa,” tegas Rianto.
Kunjungan ini menjadi bukti bahwa Pemkab Asahan tidak hanya merancang program dari balik meja, tetapi bergerak membangun jembatan langsung dengan instansi pusat demi kesejahteraan masyarakat.