REDAKSI8.COM, BANJARBARU – PT PLN (Persero) melalui PLN UID Kalselteng, PT PLN Energi Primer Indonesia, dan PT PLN Nusantara Power bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kuala Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau melaksanakan program penanaman perdana 200 ribu bibit pohon Gamal (Gliricidia Sepium) di Desa Rawa Subur dan Desa Buntoi, Kalimantan Tengah.
Program itu merupakan bagian dari pilot project pengembangan ekosistem biomassa untuk mendukung Co-Firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pulang Pisau.
Di Desa Rawa Subur, Kabupaten Kapuas, kegiatan ini dihadiri oleh General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuala Kapuas Drs. Septedy, M.Si., Ketua LPPM Universitas Palangka Raya Dr. Renhart Jemi, S.Hut., MP., Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Kalselteng Sigit Fanani, Manager PLN UP3 Kuala Kapuas Eka Wijayanto, serta Kepala BUMDes Rawa Subur Surian.
Dalam sambutannya, General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakar energi terbarukan yang ramah lingkungan.
“Program ini adalah tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN Holding, PT PLN Energi Primer Indonesia, PT PLN Nusantara Power, Pemerintah Kabupaten Kuala Kapuas dan Pulang Pisau, serta LPPM Universitas Palangka Raya. Langkah ini mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui pemanfaatan pohon Gamal,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program ini sejalan dengan visi PLN untuk menciptakan energi bersih dan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal.
“Melalui biomassa, PLN terus berinovasi dalam menciptakan energi rendah karbon. Kami berharap program ini menjadi model percontohan untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca di Kalimantan,” tambahnya.
Selain mendukung target emisi karbon, program ini juga dirancang untuk memberdayakan ekonomi masyarakat lokal.
“Melibatkan beberapa kelompok tani dan BUMDes, program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menciptakan dampak ekonomi positif,” lanjutnya.
Dalam implementasinya, PLN Grup menargetkan penanaman 164.000 bibit Gamal di Desa Rawa Subur pada lahan seluas 80 hektar, dengan melibatkan empat kelompok tani dan satu BUMDes.
Sementara itu, di Desa Buntoi, penanaman sebanyak 36.000 bibit akan dilakukan pada lahan 20 hektar dengan melibatkan tiga kelompok tani.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kuala Kapuas Drs. Septedy, mengapresiasi langkah inovatif PLN ini.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan PLN menjadikan daerah ini sebagai lokasi program biomassa. Penanaman pohon ini tidak hanya mendukung kebutuhan bahan bakar PLTU, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya.
Dari sisi akademis, Dr. Renhart Jemi menyebutkan, pohon Gamal dipilih karena keunggulannya dalam mendukung ekosistem biomassa.
“Gamal memiliki pertumbuhan cepat, tahan terhadap lahan kritis, dan nilai kalori yang tinggi. Semua ini menjadikannya pilihan ideal sebagai bahan baku biomassa,” tuturnya.
Surian, Kepala BUMDes Rawa Subur, juga menyampaikan antusiasme masyarakat terhadap program ini.
“Program ini memberikan harapan baru bagi keberlanjutan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi yang lebih baik untuk warga kami,” ucapnya.
Kolaborasi antara PLN, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat ini diharapkan mampu menjadi solusi nyata dalam mendukung transisi energi bersih dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.