REDAKSI8.COM, BANJARMASIN – Suasana penuh semangat dan kepedulian lingkungan tampak menyelimuti kawasan Eks Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Sabtu (3/5/2025). Ratusan warga antusias mengikuti kegiatan “Pilah Sampah Dapat Sembako” yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup.
Tak hanya sekadar aksi sosial, kegiatan ini menjadi simbol komitmen bersama dalam menghadapi darurat sampah, sekaligus mendorong masyarakat melihat potensi ekonomis dari limbah rumah tangga.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, didampingi Ketua TP PKK Kalsel Fathul Jannah, Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman beserta istri, drg. Ellyana Trisya, serta Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin.
Kehadiran para tokoh ini menunjukkan keseriusan Pemprov Kalsel dalam mendorong perubahan gaya hidup masyarakat menuju lingkungan bersih dan berkelanjutan.
“Gerakan ini adalah bukti nyata kepedulian kita terhadap permasalahan sampah. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk memulai dari rumah memilah sampah, karena dari situlah perubahan bisa dimulai,” tegas Gubernur Muhidin dalam sambutannya. Ia juga menekankan bahwa sampah yang dipilah bisa menjadi sumber penghasilan baru, bukan lagi beban.
Program ini tak hanya edukatif, tapi juga memberikan manfaat langsung bagi warga. Sampah-sampah anorganik yang dibawa ditimbang dan ditukar dengan kupon yang dapat ditukar dengan sembako seperti beras, minyak goreng, hingga mie instan.
Wajah-wajah sumringah warga yang pulang membawa sembako menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa membawa berkah.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Kalsel juga turut memberikan dukungan nyata berupa bantuan mesin pengolah limbah makanan senilai Rp30.900.000 kepada LPMK Kelurahan Banua Anyar.
PT Adaro Indonesia pun menyerahkan kendaraan roda tiga untuk operasional Bank Sampah Induk Baiman. Bantuan ini menegaskan sinergi lintas sektor dalam memperkuat pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, menyambut baik inisiatif ini dan berkomitmen untuk menindaklanjutinya di tingkat kota. “Kami akan terus mengedukasi masyarakat agar memilah sampah menjadi kebiasaan, bukan paksaan,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan kunjungan Gubernur dan jajaran ke sejumlah stan bank sampah serta interaksi hangat dengan warga yang sedang menimbang sampah. Antusiasme dan partisipasi tinggi warga memberi sinyal positif bahwa gerakan ini berpotensi menjadi gerakan masif di seluruh Kalsel.
Sampah bukan akhir, tapi awal dari perubahan. Saatnya ubah sampah jadi berkah, demi Kalimantan Selatan yang bersih dan lestari.
