REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kalimantan Timur, Asnaedi, menegaskan pentingnya kelanjutan transformasi digital dan percepatan program sertifikasi tanah di wilayah Kalimantan Timur.
Hal ini disampaikannya usai acara serah terima jabatan kepada Kepala BPN Kaltim yang baru, Deni Ahmad Hidayat, di Ballroom Hotel Mercure Samarinda pada Senin (20/08/2024) malam.
Pria yang kini diangkat sebagai Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang pada 22 Maret 2024 lalu menyebut, seluruh kantor BPN di Kaltim kini telah beralih ke sistem pelayanan elektronik, yang merupakan langkah penting dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi data pertanahan.
“Kaltim harus bagus ke depan, terutama pelayanan pertanahannya. Kita sekarang sudah transformasi digital ke semua kantor di Kaltim sudah pelayanan elektronik,” kata Asnaedi dihadapan awak media.
Mengenai program sertifikasi tanah, Asnaedi mengungkapkan bahwa pemerintah telah mencapai 120 juta dari total target 126 juta sertifikat tanah yang harus diselesaikan dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
“Kita sudah mencapai sekitar 120 juta. Jadi tinggal tahun 2025 kalau bisa selesai semuanya,” ungkapnya.
Dia juga membahas proses pembebasan lahan untuk proyek strategis seperti pembangunan Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, proses tersebut melibatkan Penanganan Dampak Sosial ke Masyarakat (PDSK) untuk menangani penguasaan lahan oleh masyarakat.
“Penguasaan masyarakat itu dikerjakan dengan PDSK. Dan itu harusnya sudah selesai PDSK-nya,” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai masalah lahan seluas 2086 hektare yang terkait dengan kawasan hutan di IKN, Asnaedi menjelaskan bahwa proses tersebut juga ditangani melalui PDSK, dan hingga kini belum ada masalah signifikan terkait penilaian harga lahan oleh masyarakat.
“Coba bayangin sebelum IKN, harga tanah kan di situ paling Rp50.000 sampai paling tinggi Rp100.000. Sekarang kan dihargai sampai Rp300.000 per meter,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia berharap Kepala BPN Kaltim yang baru dapat melanjutkan pekerjaan yang sudah berjalan baik serta menyelesaikan pekerjaan rumah yang tersisa, termasuk program PTSL.
“Harapan saya Pak Deni yang baru bisa melanjutkan apa yang sudah bagus dan meningkatkan apa yang belum bagus,” tutupnya.