REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Sejumlah wilayah Indonesia sudah mulai memasuki musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Salah satunya di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalsel akan memasuki musim kemarau di pertengahan bulan Juni mendatang.
Forecaster Iklim Stasiun Klimatologi Kalsel, Sri Widya Astuti menjelaskan, musim kemarau setiap daerah tidak serentak dan berbeda-beda, yakni antara pertengahan Juni hingga Agustus 2024.
Tetapi untuk wilayah Kalsel sebentar lagi akan memasuki musim kemarau, namun secara bertahap dari Barat hingga ke Timur sampai nanti dibulan Agustus.
“Seperti yang diprakirakan BMKG Kalsel memang untuk musim kemarau tidak serentak, mulainya itu di pertengahan Juni atau di tanggal 10 keatas,” katanya. Kamis (6/6/24).
Meski demikian, puncak musim kemarau juga akan bertahap disetiap daerah Kalsel, yaitu diantara bulan Agustus hingga Desember.
Curah hujan di Kota Banjarbaru masih tinggi lantaran telah memasuki masa peralihan.
“Ini baru masuk bulan Juni, sedangkan yang diprakirakan BMKG itu adalah di pertengahan bulan Juni, artinya kita saat ini memasuki masa peralihan,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan prakirakan BMKG Kalsel di bulan Juni ada terdapat beberapa daerah yang curah hujannya tinggi.
Daerah-daerah tersebut adalah Tanah Laut bagian Timur, Tanah Bumbu bagian Barat seperti Angsana dan seterusnya, kemudian didaerah pesisir Kotabaru.
“Kenapa banyak terjadi hujan yang tinggi itu disebabkan karena musim peralihan, ada fenomena-fenomena atmosfer seperti MCO, adanya perlambatan angin atau belokan angin, dan lautan disekitar Kalsel tinggi sehingga mendukung untuk terjadi pertumbuhan awan konfektif yang bisa menyebabkan hujan,” jelasnya.
Lalu, apakah dimusim kemarau 2024 ini ada peluang kemunculan fenomena iklim La Nina?
Dikatakan Widya, saat ini setiap 10 hari sekali pihaknya selalu memantau fenomena yang ada di Samudra Pasifik, baik fenomena ENSO, La Nina dan El Nino.
Sedangkan fenomena ENSO sekarang dalam kondisi netral yang artinya tidak lagi dalam keadaan El Nino. Jadi untuk wilayah Indonesia akan ada terjadi peningkatan curah hujan.