REDAKSI8.COM – Sebanyak 50 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banjar mengikuti pelatihan hidroponik di Aula Dinas TPH belum lama tadi
Dinas TPH melalui seksi Pengembangan Teknologi secara khusus mengundang Nefo Djumantoro dan Ferly Hokky penggiat usaha tani hidroponik asal Banjarbaru menjadi narasumber dalam kegiatan ini.
Kepala Dinas TPH Kabupaten Banjar Muhammad Fachry menyatakan harapannya agar peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat menyebarluaskan teknology usaha tani hidroponik kepada seluruh penyuluh pertanian, petani dan siapa saja penggiat pertanian untuk bisa meningkatkan produksi sayur-sauran di kabupaten Banjar. Minimal untuk skala rumah tangga kalau bisa skala ekonomis dipasok kepasar-pasar modern.“Kawan-kawan penyuluh kalau bisa ini jadi tambahan usaha karena budidaya secara hidroponik ini tidak perlu waktu dan tenaga yang banyak asal ada tempat dengan matahari yang cukup maka usaha budidaya ini bisa berkembang dengan baik,” ujarnya.
Tidak hanya teori, seluruh peserta diajak menyaksikan langsung cara menyemai, cara membuat larutan nutrisi dan diperkenalkan jenis jenis sistem hidroponik.
Dalam pemaparannya Nefo menyatakan cara bercocok tanam secara hidroponik yaitu dengan meletakkan akar tanaman kedalam air yang mengandung nutrisi untuk mendukung perkembangan tanaman, bahan untuk nutrisinya adalah bahan kimia an organic yang bersifat elektrolit, dimana nutrisi apabila ditambahkan air akan menjadi kation + dan anion -.“Dalam budidaya hidroponik terdapat kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya sistem budidaya ini Tidak memerlukan tanah dan lahan yang luas, akar tanaman dapat dipantau perkembangannya dan lebih bersih, penghematan dalam menggunakan pupuk, tidak memerlukan penyiram setiap hari, sedikit kemungkinan terkena kotoran dan penyakit bacteri dan memperkecil resiko serangan hama dan penyakit tanaman serta tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak,” ujarnya
“Sedangkan kekurangannya tanaman dapat gagal tumbuh jika sistem mengalami kegagalan, pembuatan media tumbuhnya lebih rumit (awalnya) dan investasi awal sebagai biaya produksi lebih tinggi “ jelas Nefo.
Pada praktek dilapang dimentori oleh Ferly Hokky peserta diperkenalkan modul hidroponik dengan sistem DFT (Deep Flow technique) dimana akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi,PVC atau rangkaian yang disebut modul dibuat berjajar dengan naungan plastic UV.“Jenis tanaman yang sering ditanam secara hidroponik adalah pak choy,sawi,brokoli, selada,lamb lettuce, kangkung, bayam,okra, kale, mint, rosemary dan berbagai sayuran lainnya,” kata ferly.
“Prospek usaha hidroponik sangat bagus, sampai saat ini setiap harinya pasokan sayuran hidroponik masih kurang, terlihat dari kebutuhan dan pesanan transaksi yang terlihat di grup komunitas hidroponik banjarbaru , masih banyak peluang bagi bapak ibu yang berminat untuk budidaya sayuran secara hidroponik,” pungkasnya.