REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Banjarbaru Amalia Wahyuni, dengan berani menegur Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhammadun tengah viral belakangan waktu.
Dalam sebuah video yang saat ini viral di sosmed, perempuan yang biasa disapa Ama ini mengungkapkan kegeramannya terhadapa sikap Kadisdik Kalsel lantaran merasa tidak dihargai sebagai peserta di dalam sebuah forum kegiatan.
Disana Kadisdik katanya merokok di ruangan Ballroom ber-AC full, sontak Ia tidak tahan dengan bau asap rokok.
Tak hanya merokok, Muhammadun pun ujarnya dinilai kurang beradap dikarenakan dalam kegiatan rakor itu hanya menggunakan sendal bukan sepatu.
Amalia menuturkan, keberaniannya speak up (bicara<-red) di media sosial itu merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan keadilan.
“Jujur saya tidak memiliki power (jabatan), saya cuma ratik (sampah<-red), jadi saya memakai media sosial, karena saat ini kalau tidak viral tidak ada tindakan dan tidak ada keadilan,” menurutnya saat ditemui oleh Redaksi8.com, Rabu (4/9/24).
Usai video curhatannya viral, Ama mengaku tidak ada mendapatkan acaman maupun intimidasi dari berbagai pihak.
Melainkan tebaran fitnah yang malah berdatangan kepadanya.
Meski demikian, Ama merasa tidak gentar ataupun takut jika suatu saat nanti dirinya akan gugat.
Sebab, meskipun tidak meminta tetapi bantuan secara terus berdatangan untuk membantu, seperti LBH dan LSM yang siap untuk mendampingi.
“Semua peserta saksinya, kalau peserta berbohong resiko tanggung sendiri, saya tidak bisa membalas mungkin Allah atau Tuhan mereka yang bisa membalas,” tegasnya.
Sementara, jika diminta untuk menghapus video itu di media sosial, Ama menegaskan tidak akan mau.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihak sekolah Ama meminta dirinya tidak masuk mengajar untuk sementara waktu atau dirumahkan.
“Waktu itu pukul 08.30 Wita diruangan saya diberi wejangan oleh Kepala Sekolah, dan disuruh beliau untuk take down video, tapi saya tegaskan kepada beliau bahwa saya mohon maaf, kalau saya take down berarti saya adalah pribadi yang tidak memiliki pendirian tetap atau plin plan,” tegasnya.
Demikian, Ama mengaku, siap menerima segala konsekuensi maupun keputusan yang diberikan oleh pihak sekolah karena dirinya tidak menghapus video viral itu.
“Saya terima dan saat ini saya masih menunggu keputusan dari sekolah, kalau diberhentikan berarti rezeki saya menjadi guru sudah sampai disitu,” ketusnya,
“Dan saya siapa dengan segala keputusan, karena sebelum saya memposting video saya sudah memikirkan matang-matang segala konsekuensinya,” sambungnya.
Atas kejadian ini, Ama berpesan agar Kadisdik Kalsel bisa berubah, serta bisa menempatkan sikap sesuai dengan tempatnya.
Selain itu, Ia juga berharap kepada Gubernur Provinsi Kalsel selaku pemimpin di Pemerintahan Daerah supaya bisa memilih siapapun Kepala dinasnya yang benar-benar berkompeten dan memiliki adab.
Karena menurutnya, sebaik-baiknya adalah mereka yang memberikan contoh baik kepada bawahannya.
“Meski saat ini Kadisdik adalah teman dekat, keluarga dekat namun pada kasus ini siapapun yang bapak pilih sebagai kepala dinas saya mohon bapak lebih selektif lagi, saya tidak peduli siapapun yang dipilih yang penting dia berkompeten dan adab utamanya,” harapnya.
Bahkan, adanya kejadian seperti ini, katanya, beberapa anak-anak murid di sekolahnya turut menanggapi perilaku yang dilakukan oleh Kadisdik tersebut.
“Kata anak-anak murid saya, kalau kepala dinas saja boleh merokok didalam ruangan dengan pakai baju dinas, itu artinya kami sebagai siswa juga boleh merokok didalam kelas dengan memakai baju sekolah. Dari kalimat itu sudah dapat disimpulkan bahwa kasus tersebut bisa menjadi contoh bagi generasi selanjutnya,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang didapat Redaksi8.com, sejumlah media telah berusaha untuk mengkonfirmasi hal ini terhadap Kadisdik Kalsel Muhammadun di kantornya, namun sampai sekarang yang bersangkutan belum bisa ditemui.