REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Akibat dari kebocoran pipa air baku dengan diameter 1.200 mili meter milik BPAM Banjar Bakula membuat pelayanan di PTAM Intan Banjar tertanggu.
Sedikitnya ada 60.000 ribu pelangan PTAM Intan Banjar yang terdampak itu terbagi dari Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
Direktur Teknik (Dirtek) PTAM Intan Banjar, Machmud Mansyur menyampaikan, telah mengupayakan untuk mensuplay air curah dan air baku melalui BPAM Banjar Bakula dengan memanfaatkan sumber air dari saluran irigasi, walaupun kapasitasnya terbatas.
Sebab, pada kondisi normal PTAM Intan Banjar menerima suplay air curah dan air baku dari BPAM Banjar Bakula sebesar 500 liter per detik.
“Sampai hari ini kita hanya mampu memproduksi paling tinggi 290 liter per detik, artinya cuma 55% dari kebutuhan sebenarnya,” ujarnya, Selasa (16/4/24).
Kebocoran pipa itu katanya, terjadi sejak tanggal 8 April 2024 sekitar pukul 04.00 pagi atau kurang lebih sudah satu minggu.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya memanfaatkan inpek dari saluran irigasi dan bekerjasama dengan BPAM Banjar Bakula untuk menyediakan pengiriman air melalui mobil tangki.
“Dari PTAM Intan ada 3 unit dan BPAM Banjar Bakula 15 unit mobil tangki yang disiapkan untuk memenuhi pelanggan yang tidak menerima aliran air,” bebernya.
Berangkat disitu, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPAM Banjar Bakula terkait langkah-langkah tercepat untuk penanganannya.
“Walaupun tidak terlalu berdampak besar tapi setidaknya kita tetap berupaya bisa menambah kapasitas sampai dengan selesainya perbaikan pipa air baku di Banjar Bakula,” ungkapnya.
Lebih jauh kepada Redaksi8.com, pembagian air ke para pelanggan yang terdampak dilakukan secara bergilir tiap zona pelayanaan.
Sehingga, dalam satu hari bergilir selama 12 jam dengan harapan pelanggan yang terjauh juga menerima air.
“Walaupun kenyataannya masih banyak memang yang mengeluh tidak menerima air tersebut, karena jaringan kita juga cukup jauh menjangkau pelanggan diseluruh wilayah Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar,” ucapnya.
Dengan demikian, Ia berharap kejadian besar seperti ini sudah 2 kali terjadi dan tidak ada inpek irigasi yang kapasitasnya sesuai dengan kapasitas kebutuhan tidak terulang kembali.
“Harapan kita melalui BPAM Banjar Bakula bisa membangun inpek emergency yang kapasitasnya memang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat ketika terjadi kebocoran air baku di bendungan Mandi Kapau,” harapnya.
Sementara itu, salah satu pelanggan PTAM Intan Banjar di Kota Banjarbaru, Lita mengaku sangat kesulitan dengan terbatasnya saluran air yang hanya mengalir di malam hari.
“Berdampak sekali, mau apa-apa jadi susah dan harus menghemat air juga, semoga bocornya pipa itu segera diselesaikan,” ungkapnya.