REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Hasil pertemuan antara PTAM Intan Banjar dengan Balai PAM (BPAM) Banjar Bakula menyatakan, kebocoran pipa diameter 1.200 mili meter di Bendungan Mandikapau akan selesai dalam waktu 7 hari.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dirut PTAM Intan Banjar Syaiful Anwar mengatakan, usai mendapatkan informasi penanganan serius terhadap kebocoran pipa milik BPAM Banjarbakula.
Mengingat adanya proses pengembalian tekanan air didalam pipa, terutama kawasan-kawasan yang berada di ujung jaringan.
Sehingga pendistribusian air bersih akan kembali normal dalam waktu 7 hari ke depan.
“Saya, atas nama Direktur PTAM Intan Banjar, memohon maaf yang sebesar-besarnya atas terganggunya layanan distribusi air dan ketidaknyamanan ini,” ungkapnya.
Syaiful menuturkan, saat ini aksesori untuk perbaikan kebocoran pipa tersebut sedang dalam tahap pemesanan.
Dengan harapan aksesori yang dipesan ini akan tiba besok, sehingga perbaikan dapat segera dilakukan.
Sebab, aksesori harus dipesan dan diproduksi secara khusus, oleh karena itu pemesanan langsung dari pabrikan resmi penyedia pipa GRP yang sudah diskontinyu.
Sementara untuk alternatifnya, tim teknis rekanan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III dan BPAM Banjarbakula sudah melakukan pemesanan pembuatan aksesoris alternatif kepada tiga vendor pabrikasi yang berbeda.
“Informasi yang kami terima, tim menghadapi keterlambatan dalam hal waktu produksi dari vendor-vendor tersebut yang terkendala libur lebaran,” jelasnya.
Tak hanya itu, berbagai upaya pun telah dilakukan untuk mengurangi dampak dari kebocoran pipa di Bendungan Mandikapau atau Sungai Landas tersebut.
Dari menjalankan operasional air bersih dengan cara mensuplai air baku yang ada dan tersedia untuk didistribusikan kepada seluruh pelanggan sebanyak 260 liter per detik.
Meskipun kapastitasnya belum mampu memenuhi dari kondisi normal pelayanan yakni di angka 490 liter per detik.
“Pada hari ini Rabu 17 April 2024 kami akan mencoba menambah lagi suplai air kepada pelanggan bekerja sama dengan BPAM Banjarbakula sebanyak 100 liter per detik melalui air baku aliran irigasi. Sehingga total kapasitas produksi kita saat ini sekitar 360 liter per detik,” terangnya.
Dengan adanya kerusakan itu, Syaiful mewakili seluruh jajaran direksi dan manajemen memohon maaf atas kejadian ini dan memastikan dalam 7 hari ke depan semua permasalahan bisa teratasi, serta distribusi bisa kembali lancar maupun normal seperti sedia kala.
“Atas nama perusahaan, saya sekali lagi memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami sadar bahwa air merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Produksi BPAM Banjarbakula Robby membenarkan bahwa saat ini tim teknis tengah memaksimal dan mengupayakan perbaikan kebocoran pipa 1.200 mili meter di Sungai Landas.
Berdasarkan hasil rapat internal, maka perbaikan diperkirakan akan selesai dalam waktu lima hari.
“Kamis besok alat sudah dipasang, Sabtu kita mulai uji coba, mudah-mudahan berjalan lancar,” ucapnya.
Sebagai informasi, tim teknis dari gabungan BWS Kalimantan III dan BPAM Banjarbakula telah menurunkan alat berat di Sungai Landas.
Dan saat ini tengah dilakukan pengerukan sambil menunggu aksesoris perbaikan pipa yang dipesan datang.
Rencananya Kamis (18/04/2024) besok, aksesoris sambungan buatan untuk pipa GRP 1.200 mili meter sampai ke lokasi, maka perbaikan ditargetkan selesai pada Sabtu (20/04/2024) dan langsung dilakukan ujicoba.