REDAKSI8.COM, TABALONG – Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alishter) kembali kali ini melakukan pelatihan penggunaan herbisida terbatas kepada 100 orang petani yang ada di Kabupaten Tabalong, Selasa (28/5/2024) di Auditorium Islamic Center Tabalong Maburai, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tabalong yang diwakili oleh Plt Kabid Sarana Tanaman Pangan dan Hortikultura Budi Santoso.
Saat membuka kegiatan tersebut, Budi Santoso mengharapkan kepada petani yang mengikuti kegiatan ini agar benar benar menyimak dan memahami apa yang disampaikan oleh para pemateri pada kegiatan hari ini.
“Kita berharap sebenarnya para petani yang mengikuti kegiatan ini lebih banyak lagi, tetapi karena keterbatasan dan hanya bisa 100 orang, Semoga parata petani yang ikut bisa mengaplikasikannya di lapangan dan bisa menginformasikan kepada teman temannya. Kalau punya ilmu untuk disebarkan,” harapnya.
Budi Santoso juga mengingatkan kepada para petani yang ikut pelatihan dari Alishter ini bahwa mengetahui ini sangat penting. Karena kegiatan yang berhubungan herbisida tentunya tidak asing bagi para petani, dan tentunya tidak secara langsung paham terkait dengan herbisida, terkait materi yang disampaikan dan ini merupakan tambahan ilmu dan bisa diaplikasikan di lapangan.
“Kami berharap kepada Alishter dan mudah mudahan bisa melaksanakan lagi pada tahun tahun akan datang walau dengan kegiatan yang berbeda untuk para petani,” tuturnya.
Pengurus Alishter Pusat Bagus Fajar Fadhilah yang mewakili Ketua Umum Alishter mengungkapkan bahwa tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penggunaan herbisida paraquat diklorida. Serta sebagai upaya meminimalkan dampak negatifnya terhadap pengguna dan lingkungan.
“Kami mengharapkan dengan pelatihan yang dilaksanakan Alishter ini, maka petani dapat memanfaatkan herbisida paraquat secara benar dan bijaksana dengan dampak negatif seminimal mungkin,” ungkap Bagus Fajar Fadhilah membacakan sambutan dari ketua umum Alishter Pusat.
Ketua Alishter Provinsi Kalimantan Selatan Mansyur mengharapkan kepada para petani untuk agar betul betul menyimak dan memperhatikan, karena pelatihan ini sangat penting kepada para petani karena erat kaitannya dengan penggunaan pestisida yang diatur oleh negara.
Mansyur menjelaskan pelatihan ini upaya bagaimana penggunaannya tidak hanya efektif dan bermanfaat dalam mendukung usaha para petani, tetapi juga aman untuk hasil pertanian yang dikonsumsi dan aman bagi lingkungan.
Adapun materi yang disampaikan kegiatan tersebut yakni materi pertama terkait dengan Peraturan, Pemahaman Label, Penyimpanan dan Penanganan Limbah Pestisida yang disampaikan oleh Plt Kabid Sarana Tanaman Pangan dan Hortikultura Budi Santoso.
Adapun materi kedua Pencegahan Keracunan Pestisida dan Prosedur Pertolongan Darurat yang disampaikan oleh Frof. Dr. Husaini., SKM., M.Kes merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Adapun materi yang ke tiga yaitu teori dan Praktik Pemeliharaan, Kalibrasi Sprayer dan Penyemprotan yang Aman dan Efektif yang disampaikan oleh Rangga Gunawi perwakilan Alishter.
Perlu diketahui bahwa Alishter sendiri telah melaksanakan pelatihan mulai tahun 2016 sampai sekarang di kabupaten/kota dalam 28 provinsi. Alishter adalah organisasi yang menghimpun sudah 59 perusahaan di bidangnya.