REDAKSI8.COM, BANJARBARU – DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Banjarbaru bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarbaru meninjau kembali tiga trayek angkutan feeder, Kamis (12/9/24).
Tiga rute tersebut, yaitu trayek III meliputi Halte Al-Muthadien, Jalan Gotong Royong, Jalan Golf (Swargaloka), Jalan Makmur, Gang Sidodadi, Angkasa Kurnia Resort.
Selanjutnya trayek I, yakni Halte Al-Mukaromah, Perumahan Citra Bangun Persada, Simpang 3 Peramuan, Indomaret Sei Karangan, Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin keluar bandara dan kembali ke Halte Al-Mukaromah.
Kemudian, trayek IV yaitu Jalan RO Ulin, Pasar Bauntung, Indomaret Bundaran Palam, Rumah Sakit Daerah Idaman, Jalan Brimob, lalu masuk Jalan Ahmad Yani, dan kembali ke Jalan RO Ulin.
Berdasarkan hasil survei dari tiga trayek itu, Ketua DPC Organda Banjarbaru, Helvin Diansin mengaku, masih banyak jalur angkutan feeder yang bersinggungan dengan trayek organda.
Serta ada beberapa titik yang masih ingin direvisi dikarenakan jalur yang terlalu panjang melewati Jalan Ahmad Yani, terutama di trayek IV.
“Hasilnya setelah survei tadi masih banyak yang bertentangan dengan organda, ada beberapa titik yang tidak bisa dilewati angkutan feeder. Kami minta Jalan Ahmad Yani jangan dilewati karena bersentuhan terutama yang melebihi 1 kilometer,” katanya.
Helvin mengatakan, trayek Halte Al-Muthadien dan rute Peramuan tidak masalah, hanya saja trayek RO Ulin yang dianggap jalurnya masih terlalu panjang untuk melalui Jalan Ahmad Yani.
Menurutnya, jika angkutan feeder hanya melintasi Jalan Ahmad Yani kisaran jarak 200-400 meter saja maka tidak menjadi masalah.
“Kalau trayek didalam kota kami tidak masalah, lebih dari itu jangan,” ucapnya.
Dijelaskan Hevlin, Organda ingin Dishub Banjarbaru bisa mengatur sedemikian rupa lintasan angkutan feeder pada Jalan penghubung agar benar-benar efektif dalam mengangkut penumpang.
Dan Ia menegaskan, ada atau tidaknya pemberhentian di Jalan Ahmad Yani untuk mengangkut penumpang, tetap pihalnya tidak memperkenankan angkutan feeder melintasi jalur tersebut.
“Pokoknya kalau dia tidak ada pemberhentian, dan walaupun tidak mengangkut penumpang kita minta hindari Jalan Ahmad Yani,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana dan Transportasi, Dishub Kota Banjarbaru, Edy Sabara menyampaikan, pihaknya akan mengevaluasi kembali untuk Jalan Ahmad Yani yang dianggap terlalu panjang dilintasi oleh angkutan feeder.
“Yang jelas kita ingin memudahkan akses masyarakat yang terbaik dan kembali sesuai ketentuan,” ujarnya.
Namun, katanya, angkutan feeder ini sebenarnya adalah penghubung dari penumpang bus Trans Banjar Bakula untuk menuju ke jalan dalam kota.
“Jika nanti ada beberapa lintasan di Jalan Ahmad Yani yang terlalu panjang maka akan kita evaluasi kembali,” tandasnya.