REDAKSI8.COM – Kompleksitas bisnis kuliner di Kota Banjarbaru memang tidak diragukan lagi. Ragam masakan dan hidangan siap saji di seluruh belahan Indonesia bahkan manca negara dapat ditemukan di Kota Berjuluk Kota Idaman ini.

Sebut saja Tempe Mendoan, salah satu kuliner khas Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, yang sudah lebih 10 tahun meramaikan bisnis kuliner di kawasan Murjani Kota Idaman Banjarbaru.
Makanan siap saji milik Yudi (38), warga Kelurahan Sungai Ulin Kecamatan Banjarbaru Utara itu sudah berjalan sejak tahun 2006. Bersama sang istri, Yudi menjual Tempe Mendoan seharga 14 ribu rupiah per porsi.

Yudi menceritakan, awalnya ia hanya bekerja serabutan. Setiap harinya penghasilan yang diperoleh tidak seperti saat ini. Namun seriring waktu, penghasilan yang didapatkan dari bisnis kuliner Tempe Mendoan ini dapat menghidupi istri dan ketiga orang anaknya.
“Istri saya kan orang Banyumas, jadi istri saya yang nyaranin buat bikin bisnis ini,” ungkapnya kepada reporter ini, Selasa (3/12).
Dalam satu porsi katanya, ada 10 Tempe Mendoan yang bisa juga dicampur dengan tahu. Kebanyakan, para pembeli menggabungkan hidangan tersebut dengan teh poci seharga Rp10 ribu per teko.
“Kan enak tuh makan gorengan pedas ditemani teh poci. Kita juga memakai gula batu,” beber Yudi.

Lebih jauh kepada Redaksi8.com, para konsumen biasanya memadati jualannya di setiap malam minggu dan even yang tengah berlangsung di Lapangan Dr. Murjani. Pasangan pemuda pemudi hingga rombongan keluarga lah yang kerap menikmati gorengan setengah matang itu.
“Kenapa disebut mendoan, karena sebelum digoreng tempenya difragmentasi setengah jadi. Gorengnya pun setengah matang juga,” imbuhnya.
“Rasanya sih sama saja dengan yang di Jawa Tengah, cuma persentasi campuran bahannya saja yang kami bedakan,” tambah Yudi.
Menurut salah seorang mahasiswa yang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Kota Banjarbaru, Amran, tempe mendoan milik Yudi rasanya sangat enak dan juga gurih. Selain ukuran tempenya yang besar, bumbu rempah – rempahnya juga sangat terasa dilidah.
“Porsi dan rasanya sangat pas untuk lidah mahasiswa. Apalagi harganya juga murah. Saya Terpukau,” terangnya sambil menikmati tempe mendoan yang masih panas.
Akan tetapi lanjutnya, sambal pedas masih belum terlalu menggigit seleranya. Lantaran kata pria yang akrab disapa Unyul ini, dirinya terbiasa mengkonsumsi makanan pedas sehari – hari.
“Bagi saya sambal yang seperti ini sih kurang pedas,” ujar Unyul.
Jika kalian tertarik untuk mencoba Tempe Mendoan, datang saja ke outlet milik Yudi. Terletak di kawasan Murjani tepat di depan Kantor Dinas PUPR Kota Banjarbaru. Eits datangnya jangan siang-siang yaaaa, soalnya belum buka.