REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Rudy Mas’ud dan Seno Aji, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, menggandeng influencer pada kontestasi Pilkada 2024.
Salah satunya Hatim Rahmat, seorang influencer bercentang biru di platform media Instagram.
Ia pertama kali bertemu dengan Rudy Mas’ud saat melakukan tugas sebagai Master of Ceremony (MC) di suatu kegiatan membagikan kesan pertamanya.
Menurut Pria yang kerap disapa Hatim itu, sikap dan adab pasangan Rudy-Seni sangat profesional dan penuh empati.
Rudy Mas’ud, ujarnya, selalu menunjukkan adab yang luar biasa terhadap para undangan ataupun pihak manapun yang hadir.
“Hal ini meninggalkan kesan mendalam dan membangun chemistry yang kuat di antara kami,” ujar Hatim, dalam bincang santai bersama paslon Rudy-Seno, di Kantor DPD Golkar Kaltim, Senin (23/9/2024).
Ketika Rudy Mas’ud akhirnya memutuskan untuk maju dalam Pilkada Kaltim, Hatim mengaku merasa yakin bahwa Rudy adalah orang yang tepat untuk memimpin provinsi tersebut.
Rudy dinilainya memiliki visi yang jelas, terutama dalam program andalannya yang bertajuk “Gratispol!” yang menawarkan pendidikan gratis dan berbagai solusi untuk menurunkan beban pengeluaran masyarakat.
Hatim melihat program tersebut sebagai janji besar yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama di kalangan keluarga dan generasi muda.
“Program gratispol itu, kalau benar-benar terealisasi, pasti akan memberikan dampak besar bagi masyarakat,” jelasnya.
Lanjutnya, Program ini sangat membantu masyarakat, terutama dari segi pendidikan dan kebutuhan pokok. Sekaligus sebagai jawaban untuk dapat menciptakan generasi emas melalui peningkatan kualitas pendidikan.
“Pendidikan adalah kunci segalanya,” tegas Hatim.
Ia juga mengajak generasi muda untuk aktif terlibat dalam mengawal program-program seperti ini. Baginya, keterlibatan aktif pemuda sangat penting untuk memastikan bahwa janji-janji yang diucapkan dalam kampanye benar-benar terlaksana.
Hatim percaya bahwa masa depan Kalimantan Timur akan ditentukan oleh peran aktif generasi muda dalam politik dan pembangunan daerahnya.
“Kita, sebagai anak muda, harus terus mengawal program ini. Jangan hanya menunggu, tapi kita harus aktif terlibat. Gratispol adalah program yang sangat baik, dan kita semua akan menunggu realisasinya,” paparnya.
Akhir kesempatan, Hatim juga menekankan bahwa pendidikan saja tidak cukup. Ia percaya bahwa untuk menciptakan generasi yang berkualitas, moral dan adab juga harus menjadi prioritas.
“Pendidikan itu penting, tapi adab dan moral juga sama pentingnya. Kita bisa menciptakan generasi emas kalau kita punya keduanya,” pungkasnya.