Kejadian bermula ketika Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Banjar menerima laporan dari warga Lok Baintan sekitar pukul 17.13 WITA, mengenai seorang pemuda yang diduga tenggelam saat berenang di sungai.
Korban diketahui bernama Abizjar (20), warga RT 24 Amanda Permai, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin. Berdasarkan keterangan saksi, korban bersama beberapa temannya mandi di bawah jembatan gantung Desa Paku Alam. Saat asyik berenang, korban berpindah ke bagian sungai yang lebih dalam dan sempat terlihat kelelahan sebelum akhirnya tenggelam.
Upaya penyelamatan sempat dilakukan oleh teman-temannya, namun tidak berhasil. Warga kemudian segera menghubungi pihak berwenang, yang langsung menggerakkan tim penyelamat gabungan.
Sekitar pukul 19.03 WITA, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Banjar bergerak menuju lokasi kejadian. Mereka tiba pada pukul 20.51 WITA dan langsung melakukan koordinasi dengan aparat desa, relawan, serta masyarakat setempat.
Proses pencarian dilakukan dengan penyisiran menggunakan perahu karet oleh tim gabungan yang terdiri dari TRC IKB RAPI 1902 Banjar, Relawan Water Rescue Alalak Selatan, aparat Polsek Sungai Tabuk, serta unsur SAR lainnya.
Kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil. Pada pukul 22.00 WITA, korban berhasil ditemukan sekitar 10 meter dari titik awal ia dilaporkan tenggelam. Sayangnya, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Evakuasi dilakukan dengan cepat dan penuh kehati-hatian. Jenazah kemudian dibawa menuju rumah duka di Jalan A. Yani Km 4, Banjarmasin, menggunakan unit Anggun Rescue. Setelah seluruh proses selesai, pada pukul 22.24 WITA dilakukan apel pembubaran dan penutupan operasi pencarian.
Ketua RAPI Wilayah 1902 Kabupaten Banjar, Badaruddin, SP, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh anggota RAPI serta unsur gabungan yang telah berpartisipasi dalam operasi kemanusiaan tersebut.
“Kerja sama dan koordinasi di lapangan sangat luar biasa. Dalam waktu kurang dari enam jam, korban berhasil ditemukan. Ini menunjukkan semangat tinggi dan sinergi nyata antara masyarakat, relawan, dan aparat,” ujar Badaruddin.
Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini menjadi contoh nyata kepedulian sosial dan semangat kemanusiaan yang perlu terus dipupuk di Kabupaten Banjar.
RAPI, lanjutnya, bukan hanya wadah komunikasi radio, tetapi juga garda terdepan dalam dukungan komunikasi kebencanaan, pertolongan, dan penyelamatan masyarakat.
“Kami akan terus meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan anggota, agar setiap kejadian darurat bisa ditangani dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi,” tambahnya.
Aksi penyelamatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, relawan, dan komunitas seperti RAPI memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan masyarakat.
RAPI 1902 Banjar menegaskan komitmennya untuk terus hadir di garis depan dalam setiap kegiatan kemanusiaan dan penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Banjar.