REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Kepolisian Resort Kota (Polresta) Samarinda tengah memersiapkan pengamanan jelang pemilu.
Hal ini diketahui saat rapat koordinasi lintas sektoral, di Hotel Aston Samarinda, Kaltim, Kamis (6/5/2024) pagi.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli mengungkapkan, rakor tersebut bertujuan untuk persiapan keamanan operasi mantap raja.
Rakor bersama bersama KPU Kota Samarinda ini bertujuan mengamankan proses Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.
“Kita minta KPU memaparkan gambaran kegiatan pilkada yang akan diselenggarakan, berapa kepastian dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang ada, dan berapa TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang akan digelar di wilayah Kota Samarinda,” kata Ary Fadli saat diwawancarai langsung.
Pria kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu juga menyebut akan menyusun pola keamanan usai pemaparan dari rakor lintas sektor ini.
“Dari situ kita ketahui berapa jumlah personil yang akan dilibatkan dalam keamanannya,” sebut Ary.
Ary mengakui, sebelumnya masih ada permasalahan pola keamanan yang terjadi pada Pemilu legislatif dan presiden (kemarin) April lalu, dan akan menjadi bahan evaluasi.
“Bagaimana ada pemilih yang mungkin tidak memiliki hak di suatu tempat atau TPS, tapi masih bisa memilih. Nah itu juga menjadi bahan diskusi kita nanti, sehingga kita butuh masukan-masukan dari pihak penyelenggara,” jelas Ary yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2000.
Sebagai pihak keamanan, Polresta Kota Samarinda di TPS juga akan memberikan sosialisasi, dan membantu pihak Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
KPPS nantinya akan memberikan penjelasan jika ditemukan hal yang disebutkan di atas.
“Perlu digaris bawahi adalah semua personil Polri, penting memiliki pengetahuan yang sama sehingga bisa membantu semaksimal mungkin para petugas PPS (Panitia Pemungutan Suara). Sehingga mereka juga bisa lebih fokus melaksanakan kegiatan pemungutan suara di TPS,” pungkasnya.
Ketua KPU Samarinda Firmansyah menyampaikan pihaknya sebagai penyelenggara sangat berkepentingan atas keamanan daerah, menjelang tahapan Pilkada 2024.
“Saya fikir kita juga harus menjaga kondusifitas dan kelancaran pelaksaan Pilkada nanti,” ujar Firman.
Menurut Firman, Pilkada lebih rentan akan konflik dibandingkan Pemilu legislatif dan presiden. Sebab semua akan terpusat pada figur-figur yang akan bertanding.
“Kita sangat hati-hati menjalankan dan kita pasti akan memberikan informasi yang berkaitan kepada kepolisian mengenai keamanan. Misalnya, gedung yang akan kita gunakan, jumlah pemilih, artinya setiap tahapan memiliki konsekuensi hukum jika ada kesalahan yang di sengaja maupun tidak disengaja,” urainya.
Firman menambahkan Polresta bersama KPU Kota Samarinda dalam rakor ini menempatkan peringatan dini, guna mengantisipasi gangguan keamanan yang dapat terjadi ke depannya.
“Saya berharap tidak terjadi di Samarinda, karena memang Samarinda memerlukan figur yang baik. Hasil Pemilu yang berkualitas itu target penting bagi kami dan tentu tingkat partisipasi yang sangat tinggi sekali,” tutupnya.