REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Pilkada Banjarbaru, dua kata yang sampai hari ini belum juga selesai diperdebatkan oleh publik disemua kalangan, khususnya warga setempatnya sendiri hingga ke luar daerah.
Persoalan pilkada di Banjarbaru tidak dipungkiri menjadi cerita paling epic di sepanjang tahun 2024.
Bahkan media-media nasional dan tokoh-tokoh publik turut berjibaku mengawal fenomena di pesta rakyat kota berjuluk kota idaman itu.
Melalui opini hingga fakta-fakta hukum yang disampaikan, peristiwa pemilihan kepala daerah di Banjarbaru tengah viral di hampir semua media sosial.
Bagi seorang Pendiri Rabithah Melayu Banjar Muhammad Syarbani, Banjarbaru tidak ada yang perlu diperdebatkan lebih jauh.
Menurutnya, peristiwa di Pilkada Banjarbaru jangan dibesar-besarkan.
“Tugas kita ini kan panjang lima tahun lagi tidak terasa. Kita persiapan lagi pileg dan pilkada, kenapa misalkan kita tidak menyiapkan diri untuk selanjutnya. Secara norma kepemimpinan hanya lima tahun,” ujarnya melalui video Tiktoknya @syarbani.2014.
Dia menyarankan kepada masyarakat, jangan terus banyak membuang energi membahas hal semacam itu.
“Lebih baik menciptakan kepemimpinan yang akan datang menjadi lebih baik, baik Presiden, Gubernur maupun Bupati dan Walikota,” sarannya.
Sebab, jika masyarakat terus berlaku demikian, pemerintahan yang ada dia berpendapat tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Diketahui, perdebatan yang masih saja acap kali jadi buah bibir di masyarakat setempat mengenai pendiskualifikasian kotak kosong di Pilkada Banjarbaru.



