REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Khairiyah terletak di Kelurahan Cempaka, Kota Banjarbaru sebelumnya menjadi salah satu sekolah yang terdampak banjir akibat intensitas hujan tinggi.

Nampak dari dinding sekolah, ketinggian banjir yang melanda pada hari Selasa lalu hampir menyentuh lutut kaki orang dewasa.
Namun, dua hari setelah terendam air, kini murid-murid sekolah MTs Miftahul Khairiyah sudah bisa Kembali melaksanakan proses pembelajaran, Kamis (23/1/25).
Kepala MTs Miftahul Khairiyah, Jarkasih mengatakan, hari Selasa itu merupakan banjir pertama di Tahun 2025 yang melanda sekolahnya.
“Banjirnya ini membawa lumpur jadi anak-anak sulit mendapat akses ke sekolah, sehingga konsentrasi belajar jadi terganggu,” ungkapnya, Kamis (23/1/25).
Meski pembelajaran terganggu, sekolah tetap memilih untuk tidak meliburkan murid-muridnya, tetapi proses belajar mengajar tak dilakukan karena tidak memungkinkan.
“Tapi kita hanya jaga-jaga untuk mengamankan anak-anak karena tidak memungkinkan juga untuk belajar,” katanya.

Jarkasih menjelaskan, sehari usai banjir melanda sekolah itu airnya sudah berangsur-angsur surut, dan murid pun kembali datang ke sekolah untuk bergotong royong membersihkan lantai yang kotor akibat banjir.
Sehingga hari ini Kamis proses belajar mengajar sudah mulai dapat dilaksanakan.
“Hari ini proses belajar mengajar sudah normal, hanya ada beberapa murid yang membersihkan sisa-sisa banjir,” terangnya.
Ia membeberkan, ruang kelas yang terdampak banjir hampir keseluruhan yang ada di bagian lantai bawah dengan jumlah kisaran 14 kelas dan ruangan guru.
Alhasil, selama banjir melanda, para murid di arahkan ke lantai dua sekolah.
Disamping itu, karena sudah menjadi bencana tahunan, Jarkasih mengharapkan adanya normalisasi sungai-sungai yang ada di kawasan Cempaka agar dapat mengurangi bencana banjir.
“Tentu kami mengharapkan pernomalisasian sungai, sungai-sungai yang ada dinormalisasikan sampai ke hilir insyaAllah tidak terjadi banjir lagi,” tandasnya.