REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Masih soal banjir di Banjarbaru, Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru Emi Lasari mempertanyakan, kelanjutan kajian mitigasi banjir yang seharusnya selesai pada tahun 2023, sampai sekarang belum ada kabar terbarunya.
Malahan kata Emi, pihaknya baru-baru tadi mendengar adanya infromasi master plan mitgasi banjir yang dianggarkan tahun 2023 itu direvisi.
“Harusnya sudah diserahkan, justru kabarnya malah ada revisi, baru selesai kok direvisi lagi, ” tanya Emi, Sabtu (6/4/2024) di kantornya.
Kajian tersebut ujar Emi merupakan salah satu rekomendasi dari hasil garapan Dinas PUPR.
Kemudian kajiannya sudah diekspos di Kelurahan Cempaka bersama komisi III tahun 2023.
“Kenapa terjadi perubahan rencana untuk mitigasi banjir yang tidak sesuai dengan rekomendasi kajian yang dilakukan. salah satunya di Cempaka, awalnya mitigasi banjir, membuat sudetan muka Madrasah Miftahul Khiariah menuju ke danau Purun,” jelasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi III Yudi Khairani memaparkan, rencana pembuatan sudetan di depan Madrasah Miftahul Khairiah sudah dianggarkan pada tahun 2022 sebesar Rp6 Miliar.
Akan tetapi sampai sekarang belum ada kabar terbaru mengenai rencana tersebut.
“Kok sampai sekarang tidak ada kabarnya? Apabila rencana itu dibatalkan kenapa Komisi III sampai tidak tahu,”tanya Yudi.
Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Fadliansyah Akbar menganggap Dinas PUPR kurang konsisten dalam penanganan banjir.
Pasalnya menurut dia, perencanaan mitigasi banjir dengan realisasinya di lapangan berbeda.
“Sebenarnya perencanaan dan pelaksnaan harus beriringan, kalau dalam perencanaan awal sudetan kenapa harus dibangun yang lain,” pikir Ketua DPRD.
“Cempaka aliran sungai jangan sampai menyempit, kalau tidak dieksekusi dengan baik pasti tetap banjir,” sambungnya.
Dipemberitaan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko<-red) Banjarbaru membeberkan rencana akan melaksanakan normalisasi sungai di Kecamatan Cempaka.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah Banjarbaru, Said Abdullah ketika rapat pembahasan kebakaran di Kecamatan Cempaka, di Aula Idaman Setdako Banjarbaru, Senin (18/3/2024).
Menurutnya, sungai disana tengah mengalami penyumbatan. Sehingga diperlukan normalisasi.
“Normalisasi ini sesuai dengan masterplan, lalu kita akan memulai tahapan pengerjaan relokasi,” imbuhnya.