REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Sejumlah pengurus Cabang Olahraga (Cabor) di Kota Banjarbaru kecewa dan keluhkan bantuan anggaran yang dikucurkan untuk pembinaan olahraga dari Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru minim bahkan sulit.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pengurus Cabor Pickleball sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kota Banjarbaru, Fadliansyah Akbar usai Rapat Paripurna di Ruang Graha Paripurna DPRD, Banjarbaru, Senin (15/7/2024).
Katanya, jika memang anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) tidak bisa digunakan maka lebih baik diperhitungkan hibahnya.
“Semua cabor mengeluh, karena pertama anggarannya sedikit dan juga penggunaannya sangat-sangat rumit,” katanya.
“Bahkan saya sebagai pengurus cabor juga memerlukan kondisi kegiatan olahraga di Banjarbaru,” tambahnya.
Fadliansyah menjelaskan, sebelumnya dana dari Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) itu adalah hibah, namun diganti menjadi Ringkasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
Dengan begitu, secara otomatis RKA tersebut mengulang lagi, sehingga di perubahan baru bisa digunakan.
“Ini yang banyak dikeluhkan semua cabor, bukan hanya cabor saya. Bukan saya tidak mendukung anggaran tapi buat apa dianggarkan tapi susah dikerjakan, itu yang jadi catatan saya,” ungkapnya.
Menurutnya, apabila bisa dianggarkan dengan resersi cepat dan dana banyak terserap, maka secara otomatis pihaknya akan menambah anggaran tersebut.
“Kita menganggarkan ini bukan untuk ditahan tapi untuk dibelanjakan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” tegasnya.
Walaupun, dari tahun sebelumnya anggaran untuk pembinaan olahraga di Kota Banjarbaru terus berkurang.
Meski demikian, Ia berharap, Koni Banjarbaru dapat berkoordinasi baik dengan Disporapudpar untuk bersama-sama mendukung program olahraga di Kota Banjarbaru.
“Sudah berkurang dan sulit untuk penggunaannya, jadi banyak dikeluhkan oleh para cabor terkait hibah Koni, bahkan banyak cabor yang kegiatannya belum terlaksana. Saya harapkan Dispora cepat memberikan langkah-langkahnya,” pungkasnya.
Diwaktu yang berbeda, Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Disporabudpar Banjarbaru, Nor Akbar melalui Kasubag Olahraga Berprestasi dan Olahraga Kemasyarakatan, Nanang Ramadia mengatakan, secara umum semua cabor harus berada dibawah binaan Koni Banjarbaru, dan tidak boleh seorangan diluar Koni.
Artinya, cabor Pickleball ini seharusnya melalui Koni terlebih dahulu.
“Usulan penghibahan walaupun itu pokir, tetap harus melakukan permohonan hibah, jadi cabor tersebut menyurati Koni dulu, kemudian dari Koni menyampaikan ke Dispora, lalu dari kami meneruskan ke Wali Kota, setelah itu menunggu keputusan dari Wali Kota bahwa disetujui hibahnya dengan jumlahnya sekian,” tuturnya.
Dijelaskan Nanang sebutan akrabnya, selain itu juga ada beberapa persyaratan yang harus mereka penuhi, salah satunya surat rekomendasi dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Walaupun itu dana hibah, juga harus masuk ke dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) atau sejenis SK yang menjelaskan bahwa tahun 2024 penerima hibah ini siapa-siapa saja.
“Jadi catatannya sudah ada disana dan di tahun 2023 sudah harus tercatat, tetapi dalam persyaratan yang diajukan tidak ada,” ucapnya.
“Ketika Pickleball minta pencairan satu-satunya surat yang kami terima hanya surat pengantar dari Pickleball minta antarkan proposal kesini (Dispora), dan diantaranya pun Juni ini, jadi persyaratannya tidak lengkap,” sambungnya.
Sekali lagi Ia menegaskan, bahwa Koni tidak bisa menghibahkan anggaran ke cabor karena memang bukan hibah melainkan Ringkasan Rencana Kerja dan Anggaran.
“Kebetulan Pickleball saja tidak semua cabor. Lalu Koni itu tidak hibah, kemudian kalau Pickleball masuk dan hibah itukan aneh, karena Koni tidak bisa menghibahkan duitnya ke cabor sebab RKA bukan hibah, sehingga bagaimanapun juga dalam bentuk kegiatan disporabudpar,” pungkasnya.