REDAKSI8.COM – Gerakan menuju 100 Smart City di Kabupaten Banjar terus digalakkan. Bupati Banjar, H Khalilurrahman membuka Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Gerakan Menuju 100 Smart City di Mahligai Sultan Adam Martapura Kabupaten Banjar, Selasa (9/7/2019).
Hadir Plt Sekda Banjar, I Gusti Nyoman Yudiana, Kepala Dinas Komunikasi Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar, HM Farid Soufian, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Banjar, Hj Galuh Tantri Narindra serta menghadirkan narasumber, Nova Zanda Analis Sistem Informasi dari Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia serta Nicodemus Simo dari Perbanas Jakarta.
Pemerintah Kabupaten Banjar terus berusaha mewujudkan pengembangan Smart City, dan sudah menjalankan pengembangan enam dimensi Smart City walaupun tanpa dokumen masterplan Smart City. Diantaranya adalah penyederhanaan permohonan perizinan dalam satu pintu sehingga masyarakat tidak terkendala dengan birokrasi perizinan yang berbelit-belit, kemudian pengaduan berbasis media sosial melalui aplikasi LAPOR (Layanan Asprasi dan Pengaduan Online Rakyat).
Aplikasi LAPOR ini untuk mempermudah pengaduan masyarakat serta tindak lanjut dan mempercepat penanganannya. Selanjutnya, Program Penghapusan Jamban Apung dan Gerakan Bersama Realisasi Aksi Sanitasi (GEBRAK’S), yang mana program ini digulirkan untuk peningkatan kesehatan lingkungan dan masyarakat disekitar aliran Sungai Martapura.
Bupati Banjar, H Khalilurrahman mengatakan, dirinya sangat menyambut baik dan mendukung penuh terselenggaranya acara sosialisasi dan bintek tersebut. Tentunya memiliki harapan besar melalui Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Gerakan Menuju 100 Smart City akan dapat terjalin sinkronisasi dan sinergi yang baik, khususnya antara perencanaan pengembangan Smart City yang ada di tingkat pusat dan daerah, sehingga diharapkan akan lebih cepat mendorong proses Pengembangan Smart City yang efisien dan efektif di Kabupaten Banjar.
“Saat ini kami merasakan hadirnya tantangan dan persoalan dimasyarakat dalam setiap wilayah kota/ kabupaten seperti kemiskinan, kemacetan, kesenjangan sosial, kriminalitas, berkurangnya sumberdaya alam, polusi, masalah kesehatan serta dan lainnya. Hal ini tentunya harus diperlukan strategi dan pendekatan yang komprehensif, inklusif, efektif dan efisien,” katanya.
Oleh sebab itulah, dirinya mengapresiasi hadirnya pembangunan berbasis kota cerdas (smart city) yang merupakan sebuah cara untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Karena diketahui bersama, konsep Smart City adalah konsep yang unik dan dinamis, yang menyediakan ruang inovasi yang luas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, sensor, data analytic, sebagai faktor pendukung untuk mempermudah penyelesaian masalah, dan tidak terkecuali bagi Kabupaten Banjar sendiri.
Pemerintah Kabupaten Banjar pun memerlukan panduan agar mampu mempersiapkan dan mengimplementasikan konsep Smart City dengan baik, sesuai dengan karakter dan potensi yang dimiliki, dan Kami ingin memberikan pelayanan publik kepada masyarakat yang lebih cepat dan efisien. Pemerintah Kabupaten Banjar pun terus mewujudkan pengembangan Smart City tersebut.
“Pengelolaan Smart City yang sudah dilakukan belum memiliki dokumen masterplan Smart City, dan tentunya kami berharap adanya dukungan pengembangan Smart City oleh pemerintah pusat kepada daerah dengan baik sesuai dengan karakter dan potensi yang kami miliki, sehingga Kabupaten Banjar dapat berkembang sebagai Kota Cerdas,” harapnya.
Pada tahun 2017 telah terpilih 25 kota/ kabupaten dan pada tahun 2018 sebanyak 50 kota/ kabupaten telah terpilih lagi berdasarkan assesment dari tim ahli dari berbagai kalangan yang ditunjuk oleh Kemkominfo yang terdiri dari elemen pemerintah, swasta, Ikatan Konsultan Teknologi Informasi Indonesia (IKTII), dan para akademisi. Pada tahun 2019 ini akhirnya Kabupaten Banjar terpilih sebagai salah satu dari 25 kabupaten/kota yang termasuk dalam Gerakan Menuju Smart City di Indonesia.
Dengan terpilihnya Kabupaten Banjar dalam 100 Smart City, maka akan mendapatkan pendampingan untuk menyiapkan masterplan Smart City. Pada 15 Mei 2019, sudah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika tentang Implementasi Gerakan menuju 100 Smart City Kabupaten Banjar.
“Saya minta dukungan segenap elemen baik itu dari pemerintah, DPRD, dunia usaha serta warga masyarakat. Mari kita berkomitmen penuh untuk mensukseskan Gerakan Menuju 100 Smart City yang sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat. Khusus kepada Semua SKPD agar berperan serta dalam kegiatan ini, sesuaikan rencana kerja dengan masterplan yang akan kita buat,” tambah pria yang akrab disapa Guru Khalil itu.