REDAKSI8.COM – Ahli waris Kesultanan Banjar di datangi oleh jurnalis dari negara Belanda. Kedatangan wartawan tersebut terkait rencana pengembalian barang milik Kesultanan Banjar yang dirampas ketika Perang Banjar berlangsung di Kalimantan Selatan.

Jurnalis dari Belanda tersebut langsung mendatangi rumah keturunan dari Pangeran Hidayatullah di Cikampek Jawa Barat yaitu Pangeran Yusuf Isnendar atau yang akrab disapa Pangeran Cepi beberapa waktu yang lalu.

Kedatangan para wartawan dari belanda tersebut menemui Pangeran Cepi terkait rencana dari pihak Belanda untuk mengembalikan harta Kesultanan Banjar yang telah dirampas Belanda di masa Perang Banjar.
Pangeran Cepi merupakan generasi keempat dari keturunan Pangeran Hidayatullah yang saat ini bermakam di Cianjur setelah diasingkan oleh pihak Belanda saat perang Banjar yang menewaskan Demang Lehman.
Kedatang para jurnalis dari Belanda tersebut ke Indonesia ke tempat kediaman Pangeran Cepi di Cikampek untuk mendengar langsung tentang sejarah Perang Banjar, hingga perampasan harta kerajaan Banjar yang kemudian dibawa ke Belanda.
Pangeran Cepi menceritakan terkait silsilah dari kerajaan Banjar dan bagaimana harta dari kerajaan Banjar yang dirampas oleh pihak Belanda seperti emas dan permata dirampas tentara kerajaan Belanda pada Perang Banjar.
“Kita ceritakan dari awal perang Banjar dan bukti bahwa harta yang dirampas tersebut masih ada dengan bukti bahwa permata itu masih dipasang Rijksmuseum, Amsterdam hingga sekarang,” jelas Pangeran Cepi.
Menurut Pangeran Cepi yang lahir di Cianjur, Jawa Barat dan tempat pengasingan Pangeran Hidayatullah hingga akhir hayat ini, kepada para jurnalis dari Belanda ia sampaikan, bahwa yang dirampas Belanda di Kesultanan Banjar tidak hanya satu permata, tetapi banyak.
Pangeran Cepi juga memberikan sejumlah keterangan saat dikunjungi jurnalis NRC Media dari Amsterdam, Belanda di rumah pribadinya di Cikampek, Jawa Barat.
“Banyak emas dan permata yang dirampas Belanda setelah terjadinya Perang Banjar, jadi permata itu tidak hanya satu seperti yang dipamerkan di museum Belanda,” tuturnya.
Menurut Pangeran Cepi, saat di Museum Nasional Jakarta tadi ia tidak melihat lagi mahkota Kesultanan Banjar dipajang. Padahal dulu jaman kakek saya mahkota Kesultanan Banjar dipamerkan di Museum Nasional di Jakarta, tetapi sekarang tidak ada lagi dan saya tidak tahu mengapa.
Terkait rencana pengembalian harta Kesultanan atau Kerajaan Banjar yang akan dikembalikan oleh Pemerintah Belanda kepada pewarisnya yang sah, beber Pangeran Cepi, ia beserta seluruh keluarga besar menyambut gembira.
“Saya bersama keluarga besar sangat gembira mendengar kabar Pemerintah Belanda akan mengembalikan harta rampasan tersebut kepada pewarisnya yang sah. Sebelumnya rencana pengembalian harta Kesultanan Banjar telah mulai diproses pada Tahun 2019, namun terhenti akibat Pandemi Covid-19,” ungkap Pangeran Yusuf Isnendar atau Cepi ini.
Setelah wawancara di Museum Nasional di Jakarta, para Jurnalis NRC Media juga mengunjungi rumah pribadi Pangeran Cepi di kawasan Cikampek Jawa Barat.
Di kediaman pribadi ini Pangeran Cepi memperlihatkan sejumlah bukti dan dokumen penting yang hanya dimiliki Raja atau Sultan Banjar, diantaranya Cap Stempel Kerajaan, Keris Abu Gagang yang hanya boleh dimiliki Raja dan Sultan Banjar.