Acara ini menjadi bagian dari strategi DPMD Banjar untuk menjamin keberlanjutan Program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), sebuah program andalan nasional yang digagas berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan PP Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum.
Kepala DPMD Banjar, Syahrialludin, dalam sambutannya menekankan bahwa ketersediaan air minum dan sanitasi layak bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga manajemen dan pemberdayaan kelembagaan di tingkat desa.
“Pamsimas bukan hanya menyediakan sarana, tetapi juga mendukung investasi non-fisik seperti pelatihan, dukungan teknis, dan peningkatan kapasitas kelembagaan. Ini sangat penting agar desa-desa kita tidak hanya memiliki fasilitas air bersih, tetapi juga mampu mengelolanya secara mandiri dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi wadah komunikasi antar pemangku kepentingan untuk saling berbagi informasi mengenai kondisi dan tantangan pengelolaan Pamsimas di desa masing-masing. Menurut Syahrial, sinergi lintas sektor sangat diperlukan agar pelayanan air minum di Kabupaten Banjar bisa memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan pemerintah.
Sementara itu, Kabid PKMSD DPMD Banjar sekaligus Ketua Panitia kegiatan, Farida Ariyati, menjelaskan bahwa pelatihan ini difokuskan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Pambakal dan pengurus KP-SPAM dalam aspek teknis dan kelembagaan.
“Kami ingin para pengurus KP-SPAM tidak hanya paham cara mengelola air bersih, tapi juga mampu menetapkan tarif yang adil, menjaga keberfungsian sistem, serta memperkuat kelembagaan agar lebih profesional dan akuntabel,” jelas Farida.
Peserta kegiatan berasal dari 36 desa Pamsimas di Kabupaten Banjar, termasuk para Pambakal, Ketua KP-SPAM, camat, tenaga ahli, dan fasilitator Pamsimas. Beberapa kecamatan yang terlibat antara lain Sungai Tabuk, Aranio, Martapura Barat, dan Karang Intan.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap kinerja desa-desa yang aktif dan berhasil mengelola program air bersih secara optimal, DPMD Banjar juga memberikan apresiasi kepada tiga desa teladan KP-SPAM 2025, yakni:
1. Desa Mandiangin Timur, Kecamatan Karang Intan
2. Desa Keliling Benteng Ulu, Kecamatan Martapura Barat
3. Desa Padang Panjang, Kecamatan Karang Intan
Ketiganya dinilai berhasil dalam aspek keberlanjutan pengelolaan sarana, transparansi iuran, serta pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kualitas layanan air minum desa.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Banjar berharap semangat desa mandiri air bersih dapat terus ditumbuhkan, sehingga tak ada lagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses air bersih dan sanitasi layak di masa depan.