REDAKSI8.COM, BANJAR – Upaya mewujudkan kemandirian pangan desa terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjar. Salah satu langkah nyatanya adalah dengan menyalurkan 100 ribu ekor bibit ikan nila ke jala apung di Desa Apuai, Kecamatan Aranio, Kamis (3/7/2025).
Bibit tersebut diserahkan langsung oleh Plt Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar, Agus Suprantio, kepada Kepala Desa Apuai, M. Ropiq, dan Ketua Kelompok Maju Bersama, Sarfani.
Seremoni penebaran disaksikan pula oleh Babinsa Desa Apuai Widodo, Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan M. Hamdani, Koordinator BPP Aranio Fauzan, serta Penyuluh Perikanan M. Fauzi.
Agus Suprantio menegaskan bahwa bantuan ini bukan hanya soal bibit ikan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat dan membangun ekonomi desa yang berdaya saing.
“Harapan kami, Desa Apuai bisa tumbuh menjadi desa mandiri pangan. Ini langkah awal, dan tentu akan terus kita kawal bersama,” ujar Agus.
Berdasarkan Peta Rentan Rawan Pangan Tahun 2024, tercatat masih ada 19 desa rawan pangan di Kabupaten Banjar. Karena itu, DKPP terus melakukan intervensi strategis, termasuk melalui program budidaya ikan, pertanian, dan kolaborasi lintas sektor.
“Mewujudkan desa mandiri pangan tidak bisa sendiri. Harus ada kolaborasi lintas OPD seperti PUPRP, Dinkes, Distan, Dinsos, DPMD, dan lainnya. Kuncinya adalah menyelaraskan program-program mereka dengan visi ketahanan pangan desa,” jelasnya.
Kepala Desa Apuai, M. Ropiq, menyambut baik perhatian Pemkab Banjar terhadap desanya. Ia menjelaskan bahwa pemilihan usaha pembesaran ikan nila telah melalui musyawarah kelompok, dan dianggap sebagai peluang usaha paling realistis untuk wilayah setempat.
“Bantuan bibit ini akan dipelihara oleh 5 anggota kelompok, masing-masing membesarkan 20.000 ekor hingga panen dalam waktu sekitar 5 bulan,” terang Ropiq.
Setelah panen, kelompok kedua akan melanjutkan budidaya, dan begitu seterusnya secara bergilir. Pola ini diharapkan menciptakan siklus ekonomi berkelanjutan di desa, sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga.
“Kami optimistis, dengan kerja sama dan pendampingan dari pemerintah, Desa Apuai bisa mandiri secara pangan dan ekonomi,” tutup Ropiq.
