REDAKSI8.COM – Aktivitas bongkar muat pabrik paving blok yang berdampingan dengan SDN 1 Landasan Ulin Selatan di Jalan Liang Anggang Banjarbaru ditengarai mengganggu aktivitas belajar mengajar sekolah.
Beberapa siswa setempat mengeluhkan akan aktivitas pabrik tersebut. Lantaran bunyi berisik dentuman paving yang diangkat ketika jam pelajaran sekolah di pagi hari.
Pihak sekolah sendiri sejauh ini belum pernah melakukan komunikasi dengan pemilik pabrik karena belum adanya keluhan dari orang tua murid. Namun pihak sekolah berjanji akan mengkomunikasikan kepada pengelola pabrik.
Kepala Sekolah SDN 1 Landasan Ulin Selatan Suatmaji mengaku, sejauh ini belum pernah menegur aktivitas bongkar muat paving blok di samping sekolahnya.
Meskipun dalam beberapa hari telah lewat ketika jam pelajaran di pagi hari terjadi aktivitas bongkar muat yang ditengarai mengganggu belajar mengajar di sekolahnya, para guru dan orang tua murid belum ada melaporkan keluhan terkait hal itu.
“Guru-guru dan orang tua belum ada yang komplain ke saya langsung,” ujarnya, Jumat (16/9).
Sementara pihak pengelola pabrik ,Sidqi mengakui aktivitas bongkar muat paving blok dilakukan di pagi hari. Akan tetapi kedepannya pihaknya akan mengupayakan jam oprasional dilakukan setelah aktivitas belajar mengajar di sekolah SDN 1 Landasan Ulin selesai.
“Lagi ada muat paving ke dalam truk atau dari dalam gudang ke halaman. Mungkin itu yang agak berisik,” ungkap Sidqi.
Ketika ditelusuri di Dinas Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Banjarbaru, pabrik paving blok yang bersangkutan belum mengantongi izin.
Begitu pula ketika dikonfirmasi ke Dinas Lingkungan Hidup (LH), pabrik itu pun belum mendapatkan izin lingkungan.
Kepala Dinas LH Banjarbaru Sirajoni menegaskan, izin lingkungan bagi pabrik paving blok itu belum ada di tempatnya.
Mengenai adanya permasalahan di lingkungan masyarakat setempat lantaran adanya keberadaan pabrik itu, pihak DLH sambungnya akan turun ke lapangan untuk mengecek langsung.
“Akan kita proses (Izin lingkungan<–red) kalau mereka itu memang sesuai dengan tata ruangnya,” tandas Sirajoni.