REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarbaru bekerjasama dengan Briton English Education (BEE) dalam meningkatkan kemampuan berbahasa inggris di kalangan siswa dan tenaga pendidik di lingkup Kota Banjarbaru.
Penandatangan kerjasama ini langsung disaksikan oleh Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin di Aula Widyatama Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Jum’at (11/8/23).
Dengan program sekolah berbahasa Inggris Authorized Cambridge English School, peningkatan kualitas, kualifikasi, dan kompetensi bahasa Inggris tenaga pendidik di Kota Banjarbaru akan dimulai pada bulan September 2023.
Dan berakhir pada April sampai Mei 2024 mendatang.
Tercatat ada 37 sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah berbahasa Inggris dari 50 orang guru.
“Nanti akan ada ToT (Training of Trainer), kita melatih para pelatih untuk di sekolah-sekolah agar bisa menerapkan bahasa Inggris di sekolah,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Briton English Education juga akan memberikan pendampingan dalam pengajaran di sekolah.
Yang mana ditargetkan pembelajaran secara bilingual atau dua bahasa diterapkan di Kota Banjarbaru.
“Kita harapkan nantinya bisa bilingual, tapi hari ini baru dasarnya dulu, jadi kita latih ToT di sekolah dan transfer di sekolah, melatih peserta didik termasuk para guru yang ada di sekolah,” terangnya.
Program Authorized Cambridge English School ini sebagai bukti komitmen Walikota Banjarbaru dalam mendorong sektor pendidikan lebih maju melalui sumber daya manusianya.
Serta mencerminkan tekad dan optimisme untuk menjamin kemampuan dan daya saing generasi muda di Kota Banjarbaru.
Sementara itu, Direktur Briton English Education, Sirajudin Tenri menyampaikan, setelah melalui tahapan pelatihan, maka nantinya akan dipilih guru terbaik untuk belajar dan dilatih langsung Cambridge University Inggris.
“Nanti Disdik yang akan mengirim dan mempelajari sistem pengajaran dan metodologi pengajaran ala Cambridge, untuk kemudian kembali mengadakan pelatihan kepada guru-guru lain,” jelasnya.
Ia berharap, ada 15 guru tingkat SMP dan 15 guru tingkat SD yang dapat dilatih di Cambridge University, yang kemudian kembali ke Banjarbaru untuk memperbaiki kualitas pengajaran bahasa inggris di sekolah.
Ia juga ingin nantinya ada pembelajaran di kelas dengan menggunakan sistem bilingual.
“Guru mengajar bahasa inggris dan dan siswanya diberikan kegiatan yang menarik dan nyaman, sehingga siswa menyukai bahasa inggris,” pungkasnya.
Sekedar informasi, program bilingual yaitu sistem pembelajaran yang menggunakan dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran.