REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Sehari pasca aksi unjuk rasa besar Aliansi Masyarakat Kalimantan Timur Menggugat (MAHAKAM) di depan Gedung DPRD Kaltim, jumlah korban yang mendapat penanganan medis mencapai 38 orang. Data ini dirilis tim medis pada Selasa (02/09).

Korban mayoritas berasal dari kalangan mahasiswa, yakni 31 orang, sementara 2 anggota kepolisian turut ditangani lantaran mengalami gangguan kesehatan saat bertugas.
Para korban umumnya mengalami keluhan sesak napas, pusing, kambuhnya asma, iritasi akibat gas air mata, hingga luka benturan benda tumpul.

Berdasarkan laporan, penanganan dilakukan di tiga posko medis. Posko 1 betempat di Halaman Kantor PU dengan catatan korban mahasiswa sebanyak 22 orang ditangani di posko, 4 dirujuk ke Klinik Islamic, 2 dipulangkan, 2 dirujuk ke RSUD AW Sjahranie, 1 dirujuk ke RS Hermina.
Di posko ini pula 1 orang polisi dirujuk ke RS Hermina dan 1 polisi ditangani di tempat.
Posko 2 berlokasi di gedung DPRD Kaltim dengan 1 mahasiswa dirujuk ke RS Hermina. Sedangkan Posko 3 berada di Dekonsep dengan 4 mahasiswa ditangani langsung di posko.
Ketua Info Taruna Samarinda, Joko Iswanto menyampaikan apresiasi atas kerja cepat tim medis yang terdiri dari 23 relawan Kota Samarinda, PMI, Samarinda Siaga 112, RSUD AW Sjahranie, RS Hermina, RS Atma Husada, RS Mata Kaltim, serta Dinas Kesehatan provinsi dan kota.
“Seluruh tim kesehatan telah melaksanakan tugas dengan baik, aman, dan penuh tanggung jawab. Penanganan korban dilakukan secara cepat dan terkoordinasi, baik di posko maupun rujukan ke fasilitas kesehatan,” ujar Joko dalam keterangan tertulis, Selasa (02/09).
Ia mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang tetap menjaga ketertiban dalam menyuarakan aspirasi, aparat keamanan yang mengawal jalannya aksi, serta tenaga kesehatan yang bekerja tanpa kenal lelah.
“Semoga sinergi ini terus terjaga demi keamanan dan keselamatan bersama,” imbuhnya.
Aksi demonstrasi pada Senin (01/09) tersebut sempat diwarnai kericuhan dengan penggunaan water canon dan gas air mata oleh aparat kepolisian.
Hingga kini, kondisi korban dilaporkan stabil dan sebagian besar sudah kembali pulih.