Di hadapan puluhan peserta yang terdiri dari jurnalis muda hingga anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Zaenal mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menyampaikan informasi, terutama di platform digital.
“Jangan sampai niat baik menyebarkan informasi untuk masyarakat malah berujung masalah hukum karena kurangnya etika dan akurasi,” tegasnya.
Ia menekankan, khususnya bagi anggota KIM, agar mampu menjadi corong informasi positif yang bisa mengangkat citra daerah. Konten yang menggali potensi lokal, seperti pembangunan, destinasi wisata, hingga kearifan lokal, dinilai lebih bermanfaat bagi publik.
“Kalau ada pembangunan atau tempat wisata yang menarik, itu yang perlu kita angkat. Konten semacam ini bisa jadi promosi efektif untuk daerah,” tambahnya.
Lebih jauh, Zaenal menyoroti pentingnya jurnalis menjaga integritas, akurasi, dan memegang teguh kode etik jurnalistik. Ia mengingatkan bahwa karya jurnalistik bukan sekadar informasi, melainkan juga tanggung jawab sosial.
“Profesionalisme adalah fondasi utama. Kita harus pastikan informasi yang disampaikan akurat dan berpihak pada kepentingan publik. Semua demi kemajuan daerah dan bangsa,” pungkasnya.
Kegiatan Journalist Camp V ini menjadi wadah pembekalan dan penguatan kapasitas informasi publik, sekaligus meneguhkan peran jurnalis dan KIM sebagai penjaga garda terdepan literasi digital yang sehat.