REDAKSI8.COM, Kabupaten Banjar – Bupati Kabupaten Banjar yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) juga sekaligus Kepala BPBD Kabupaten Banjar HM.Hilman bersama Dandim 1006/ Banjar Letkol Kav Zulkifer Sembiring dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar Warsita menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Penangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Rakor yang dilakukan di Aula Makodim 1006/ Banjar, Jum’at (18/8/2023) untuk mengkoordinasikan berbagai elemen di pemerintahan, swasta, kelompok masyarakat sipil, TNI, dan kepolisian, terkait dengan antisipasi pencegahan karhutla di wilayah Kabupaten Banjar yang saat ini setiap hari ada saja ditemukan Karhutla.
Sebagai pembuka dan untuk memberikan arahan, Dandim 1006/ Banjar Letkol Kav Zulkifer Sembiring menyampaikan beberapa masukan sebagai kajian dalam penanganan Karhutla diantaranya pembahasan pembukaan pintu air di Kecamatan Martapura Kota serti di Desa Cindai Alus .
“Perlu adanya kebijakan pemerintah untuk mengurangi risiko bencana, dan tentunya kewaspadaan dan penanganan harus terus ditingkatkan dengan dilakukan bersama masyarakat dan pemerintah, serta perlunya membangun sistem pola tempat penampungan air,” ungkapnya.
Dandim menjelaskan bahwa, lokasi yang terbakar yakni semak belukar yang tebal dan sulitnya menuju lokasi dan ketersedian air yang terbatas, perlunya membuat penampungan air berupa.m embung untuk mempermudah aliran air yang akan dialirkan ke beberapa titik api yang merupakan rawan kebakaran.
“Nah bersama itu, nantinya akan kita dibahas dan kita akan mendengarkan arahan dan masukan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar yang saat ini mewakili Bupati Kabupaten Banjar,” tuturnya.
Sekda Kabupaten Banjar HM.Hilman mengajak seluruh pihak untuk dapat membantu meminimalisir risiko bencana karhutla di wilayah Kabupaten Banjar agar kebakaran hutan dapat ditangani dengan cepat.
“Untuk itu, saya mengajak seluruh unsur berbagai pihak secara bersama sama turut berupaya semaksimal mungkin untuk merealisasikan kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana,” himbaunya.
Ia juga menjelaskan bahwa pembukaan pintu air yang ada rencana akan dibuka dengan mengutamakan kepentingan masyarakat yaitu sektor pertanian agar tidak terganggu,” jelasnya.
“Nah, dengan adanya rencana pembukaan pintu air irigasi yang ada di desa Cindai Alus untuk membantu kesediaan air dalam membantu penanganan Karhutla di Kabupaten Banjar,” tambahnya.
Ia meneruskan, bahwa yang kita utamakan dialiri air adalah disekitar yang daerah yang rawan terbakar dan yang masih ada titik hotspot. Yang terpenting sarana alat mendukung seperti mesin Pompa sehingga dapat mudah memadamkan.
“Kita berharap, apa yang menjadi perhatian kita dan kerja sama dalam penanganan Karhutla dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ucapnya.
Terkait hal tersebut beberapa peserta Rakor juga mengemukakan masukan dan pendapat saran terkait penanganan Karhutla dengan membuka Irigasi pintu air sebagai sarana mendukung percepatan penanganan termasuk alat pompa air Karhutla.