SMP Negeri 29 Samarinda misalnya, salah satu sekolah yang direncanakan menjadi pelopor, kini tinggal menunggu waktu pelaksanaannya. Meski tanggal pasti belum ditentukan, namun para siswa sudah sangat antusias menyambut program ini.
“Saya dan teman-teman sangat menunggu program ini. Dengan makan bergizi gratis, kita bisa lebih hemat uang jajan, nggak jajan sembarangan lagi di luar, dan uangnya bisa disisihkan untuk keperluan lain,” ujar Nindi seorang siswa di SMP 29 Samarinda menanggapi program MBG dengan semangat.
Baginya, program ini jadi solusi untuk mencegah kebiasaan membeli makanan tak sehat. Walaupun belum terlaksana, persiapan sudah terlihat matang.
“Kemarin, kami sudah diberitahu rencananya mulai tanggal 13, tapi ditunda. Padahal guru-guru sudah menyiapkan kebutuhan seperti air minum dan lainnya,” ungkap Nindi, pada Jumat (17/01/2025).
Dia berharap program ini segera dilaksanakan karena manfaatnya besar, terutama untuk mendukung gizi siswa dan meringankan beban orang tua.
Melalui program ini, siswa di SMP 29 akan mendapat makanan lengkap dengan lauk bergizi dan susu seminggu sekali.
“Kalau kita makan di luar, seringkali makanannya nggak sehat, banyak pengawet atau minyak berulang kali pakai. Program ini jelas lebih baik untuk kesehatan kami,” tambah Nindi.
Ia juga menyebut, kebiasaan ngemil gorengan yang sering dilakukan siswa bisa berkurang karena perut sudah kenyang dengan makanan sehat.
Para siswa juga mulai melihat sisi praktis program ini. Dengan waktu makan yang diatur serentak di kelas masing-masing, mereka merasa disiplin akan terbentuk.
“Kami akan diajarkan makan berjamaah di kelas, selesai makan langsung bersiap sholat. Jadi semuanya berjalan teratur,” kata nindi.
Di balik antusiasme para siswa, pihak sekolah masih menanti kepastian dari pemerintah.
“Kami memahami bahwa administrasi program ini harus rampung dulu. Tapi, kami berharap jangan hanya jadi wacana, segera dilaksanakan,” ujar Misrianti salah satu guru SMPN 29 Samarinda.
Nindi menyebut, bahwasanya keterlibatan semua pihak agar program ini berjalan lancar. Dimana para guru di SMP 29 merasa optimis jika program ini terlaksana, dampaknya akan besar.
“Selain kesehatan siswa terjamin, orang tua juga terbantu karena biaya makan anak-anak berkurang. Ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” lanjut Misrianti.
Berbagai persiapan terus dilakukan pihak sekolah.
Mulai dari jadwal makan yang diatur fleksibel hingga pengelolaan limbah plastik dari kemasan makanan.
“Kami sudah diskusi soal sampah. Nanti akan ada tim khusus untuk memastikan semuanya terkelola dengan baik,” ungkap Misrianti.
Nindi pun berharap, meski persiapannya kompleks, program ini bisa segera dimulai.
Sebagai penutup, ia berpesan kepada pemerintah.
“Kami ingin segera merasakan manfaat program ini. Terima kasih kepada Bapak Presiden yang sudah memperhatikan kami sebagai pelajar. Semoga program ini berjalan lancar dan terus berlanjut untuk waktu yang lama,” pungkasnya.



