REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Seorang laki-laki bernama Wahid (58) warga Guntung Harapan, Kelurahan Guntung Manggis ditemukan tidak sadarkan diri di tengah Pasar Galuh Cempaka, Kelurahan Cempaka, Kota Banjarbaru pada Jumat (4/7/25).

Personil Kepolisian Sektor (Polsek) Cempaka mendapati laporan tersebut dan kemudian langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan kondisi korban.

Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kapolsek Cempaka Iptu Ketut Sedemen mengungkap, kejadian bermula saat saksi pertama melihat korban meminta-minta dengan posisi duduk bersila yang jaraknya sekitar 6 meter dari saksi pertama.
“Diketahui korban sering meminta-minta di pasar tersebut setiap hari, pasar buka di hari Selasa dan Jumat, korban biasanya duduk didepan toko tempat saksi pertama berjualan,” ujarnya.
Namun, setelah beberapa lama korban terlihat meminta-minta, lalu sekitar pukul 10.00 Wita saksi melihat korban seperti kejang-kejang.
Dimana kondisi korban saat itu berdasarkan keterangan saksi bahwa tangannya didepan dada seperti mengenggam, mata melihat keatas, mulut seperti miring ke kanan kiri secara perlahan dari posisi duduk hingga terlentang.
“Saat itu korban mengenakan masker dan saksi melihat matanya mulai tertutup sembari mengucapkan dzikir beberapa kali disaat itu juga tangannya mulai melepas gengaman,” katanya.
Setelah beberapa saat saksi menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia, Ia memeriksa denyut nadi ditangan korban yang sudah tidak berdetak lagi.
Saksi juga katanya sempat berbincang dengan warga lain yang mengatakan bahwa korban mengidap penyakit epilepsi (ayan) kambuhan.
“Namun saksi beranggapan ini bukan penyakit yang dimaksud karena pada saat dibuka oleh warga tidak ada busa yang keluar dari mulut korban yang sebagaimana ciri-ciri epilepsi,” jelasnya.
Diketahui, korban memiliki tukang antar jemputnya dari rumah menuju ke pasar-pasar yang ada di Banjarbaru, yaitu saksi ketiga yang bernama Alfri Murjan.
“Saksi ketiga yang juga tetangga korban biasanya berangkat pukul 05.00 Wita pagi mengantar korban dan menjemput kembali pukul 10.00 Wita, namun pada saat kejadian hari ini, dia belum sempat menemui korban,” imbuhnya.
Saksi ketiga mendapat informasi dari warga bahwa korban jatuh, kemudian langsung mendatangi TKP dan melihat korban dalam keadaan terlentang,
Bahkan, saksi tiga itu mencoba mengangkat kepala korban untuk menyandarkan kepahanya, dan berusaha menghubungi keluarga korban.
Disamping itu, saksi tiga juga mengakui pernah melihat korban mengalami sesak nafas dua kali ketika sedang kelelahan dan biasanya sembuh kembali.
Tak berselang lama, sekitar pukul 11.00 Wita, Tim Indentifikasi Polres Banjarbaru tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.
“Jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Idaman untuk ditangai guna memastikan penyebab korban meninggal dunia,” tuntasnya.