REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru saat ini tengah mematangkan persiapan untuk pembukaan kembali Toko Mama Khas Banjar yang terletak di Jalan Trikora Banjarbaru.

Re-opening ini direncanakan akan diresmikan langsung oleh Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia (RI), dengan dukungan penuh dari berbagai dinas terkait.

Plt Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja, Kota Banjarbaru, Julhida Rahma Astuti mengatakan, pihaknya bersama sejumlah dinas terkait menggelar rapat koordinasi guna menyukseskan pembukaan kembali Toko Mama Khas Banjar.
“Jadi hari ini kita rapat koordinasi bersama dinas-dinas terkait dalam rangka untuk persiapan re-opening Toko Mama Khas Banjar, dimana nanti rencananya akan dibuka langsung oleh Pak Menteri UMKM,” ujarnya, Selasa (3/6/25).
Dalam rapat tersebut, katanya berbagai aspek dievaluasi, mulai dari label, perizinan, hingga kemasan produk.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan Toko Mama Khas Banjar sebagai pelaku Usaha UMKM dapat semakin berkembang dan memenuhi standar yang ditetapkan.
Sedangkan untuk tahap persiapan kegiatan re-opening, pendampingan akan diberikan oleh Mitra Sampoerna untuk Indonesia, yang bekerja sama dengan Kementerian UMKM.
Dimana kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat daya saing produk-produk lokal yang dijual di toko tersebut.
“Kami menekankan untuk ke depan, kita ingin Mama Khas Banjar memilah dulu produk-produknya yang memang layak untuk dijual, yang sesuai dengan standar dan perizinannya,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM, tidak hanya yang tergabung dalam Mama Khas Banjar, tetapi juga seluruh UMKM yang ada di Kota Banjarbaru.
Adapun pelatihan yang nanti akan diberikan mencakup aspek legalitas produk, penentuan tanggal kedaluwarsa, dan pengurusan label halal.
“Kita menggandeng semua instansi untuk sama-sama memajukan usaha mikro khususnya, termasuk Mama Khas Banjar,” ucapnya.
Sementara itu, Pemilik Toko Mama Khas Banjar, Firly Norachim menyampaikan, apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.
“Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih kepada dinas-dinas terkait yang sudah support kepada kami melalui rapat koordinasi hari ini,” tuturnya.
Ia menjelaskan, pihaknya kini fokus pada legalitas produk sebagai langkah awal sebelum kembali beroperasi.
Sehingga produk-produk yang disiapkan benar-benar dijual dengan layak dan aman untuk konsumen.
“Persiapan kami mulai dari legal produk lebih dulu, karena sebelum menjual produknya kita harus ketahui dulu izin dari produk ini apa dan produk itu apa, ini yang kami diskusikan,” terangnya.
Firly juga mengungkapkan, bahwa kendala utama saat ini adalah permodalan, terutama untuk penyediaan produk dan alat operasional.
Meski demikian, pihaknya mendapat pendampingan penuh dari kerjasama antara Kementerian UMKM dengan program Sampoerna Retail Community (SRC) dan Indonesia Strategic Research Center (ISRC).
“Pendampingan dari SRC dan ISRC berupa sistem dan manajemennya, serta saran dan masukannya sangat membantu kami,” katanya.
Terkait waktu pembukaan, Firly menyebutkan pihaknya masih menyesuaikan jadwal kedatangan dari Menteri UMKM.
“Kemungkinan bisa pertengahan Juni, mungkin bisa tanggal 16, 17, atau 18, jadi belum bisa kami pastikan tanggalnya,” ujarnya.
Untuk itu, Firly menegaskan pentingnya mempersiapkan segala hal teknis dan administratif sejak dini.
“Sebelum pre-opening kami harus menyiapkan dulu dari sekarang apa-apa yang kami perlukan, syarat-syaratnya, legalitasnya, dan sebagainya,” tutupnya.