REDAKSI8.COM – Dalam pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Selasa (15/11) pagi, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menyinggung sejumlah konflik yang tengah terjadi di dunia meski tak menyebutkannya.
Jokowi mengatakan sebagai negara demokrasi, Indonesia menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20.
Menurut Jokowi, saat ini seluruh negara didesak harus mau berkolaborasi untuk menyelematkan dunia.
Ia menganggap seluruh negara tanpa terkecuali memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk warganya tapi juga masyarakat dunia.
“Bertanggung jawab berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten. Bertanggung jawab berarti menciptakan situasi win-win, bukan zero-sum,” ucap Jokowi.
“Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, dunia akan sulit bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan generasi mendatang,” sambungnya.
Acara itu resmi dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.
“Hari ini saya nyatakan KTT G20 dibuka,” ucap Jokowi di depan para pemimpin G20 yang sudah hadir sambil mengetok palu di meja sidang. Sebagai tuan rumah sekaligus Presiden G20 tahun ini, Jokowi akan memimpin KTT selama dua hari ke depan.
Sebanyak 17 pemimpin negara termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, hingga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri rapat hari pertama ini.
Sementara itu, tiga negara tidak hadir yakni Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20 Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Putin tidak jadi hadir karena masalah yang harus diselesaikan di dalam negerinya. Seperti yang diketahui, Rusia terus menjadi sorotan setelah melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari lalu.
“Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia. Merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20. Saya sangat paham, perlu upaya yang luar biasa agar kita dapat duduk bersama di ruangan ini,” katanya.