REDAKSI8.COM, JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Indonesia, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, menyebutkan bencana banjir tidak selalu disebabkan oleh hujan lebat, intensitas hujan sedang pun dapat memicu banjir.
Dia menilai, faktor lingkungan dan sistem drainase sangat memengaruhi potensi banjir di suatu wilayah.
Wilayah dengan drainase buruk lebih rentan mengalami genangan, meskipun curah hujan tidak terlalu tinggi.
“Perlu diketahui untuk mengakibatkan banjir tidak harus hujan lebat, hujan sedang pun dapat menimbulkan banjir,” pikirnya.
“Tergantung sistem drainase dan kondisi lingkungannya,” sambungnya, dilansir dari tribatanews.polri.go.id, Senin (18/11/24).
Dwikorita mencatat, pada 18-23 November 2024, beberapa wilayah diprediksi berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.
Wilayah tersebut meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Papua.
Di Kalimantan khususnya di Banjarbaru genangan air kerap diakibatkan oleh kurang baiknya sistem jaringan drainase.
Pemerintah kota setempat mulai menggalang perbaikan drainase di sejumlah titik.
Seperti permasalahan drainase sepanjang 100 meter di jalan Pelita Banjarbaru jadi topik utama aduan masyarakat Kelurahan Mentaos, RT 01, RW 01.
Di acara reses pertama Anggota DPRD Kota Banjarbaru dari Fraksi Nasdem, Muhammad Fauzan Noor, masalah drainase menjadi topik pembahasan utama.
Dimana tutupan drainase disana menjadi masalah utama, apalagi jika terjadi hujan lebat mengguyur kota berjuluk Kota Idaman, Banjarbaru.
“Drainase jalan Pelita ini merupakan pembuangan dari jalan Panglima Batur, kalau hujan kebanyakan air masuk ke jalan Pelita. Kalau penutup drainase tidak diperbaiki maka air akan meluber ke jalan,” terang Ketua RT 01, Jumio .
Dia meminta perbaikan drainase di ruas jalan lain di lingkungan RT 01 bisa cepat terealisasi.
“Ada salah satu ruas jalan di lingkungan RT 01, kalau ada hujan air mengalir ke jalan,” ungkapnya.



