Pembangunan SPPG ini menjadi langkah nyata Polda Kalsel dalam mendukung program nasional penanggulangan stunting dan pemenuhan gizi anak, sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
“SPPG ini akan memberikan manfaat besar, mulai dari pencegahan stunting hingga penyediaan makanan bergizi bagi generasi muda. Ini bagian dari upaya kita menyongsong Indonesia Emas 2045,” ungkap Kapolda Kalsel dalam sambutannya.
Banjarbaru menjadi lokasi pertama pembangunan SPPG oleh Polda Kalsel. Kapolda menjelaskan bahwa layanan makanan bergizi gratis akan menjangkau radius 6 kilometer atau waktu tempuh maksimal 20 menit dari dapur utama, sesuai standar BKKBN.
Fasilitas ini dirancang untuk melayani 3.202 siswa dan santri dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA hingga satu pondok pesantren. Rinciannya: 3 PAUD (144 siswa), 6 SD/MI (1.706 siswa), 2 SMP/MTS (1.146 siswa), 1 SMA (77 siswa), dan 1 pondok pesantren (129 santri).
Menariknya, pembangunan SPPG ini didanai melalui hibah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan nilai anggaran sebesar Rp3 miliar. Proses konstruksinya ditargetkan rampung dalam waktu 1,5 bulan, menggunakan sistem bangunan modular atau knockdown di atas lahan seluas 1.250 m², dengan luas bangunan 400 m².
“Fasilitas ini sudah lengkap dengan peralatan dapur dan kendaraan operasional,” ujar Irjen Pol Rosyanto.
Tak hanya di Banjarbaru, Polda Kalsel juga akan mendirikan dua SPPG lainnya di wilayah Tabalong dan Tanah Bumbu (Tanbu), sesuai target Mabes Polri yang mengarahkan pembangunan tiga SPPG di Kalimantan Selatan.
Karo Logistik Polda Kalsel Kombes Pol Mukhamad Safei, S.I.K., M.H., menambahkan bahwa fokus utama SPPG adalah memberikan asupan gizi berkualitas bagi anak-anak, balita, ibu hamil dan menyusui, serta para santri.
Dalam acara peresmian, turut hadir Ketua Bhayangkari Daerah Kalsel, Wakapolda Kalsel, Pejabat Utama Polda Kalsel, Kapolres Banjarbaru, vendor pembangunan H. Kaspul Anwar, serta Ustadz Rizal Fatoni yang memberikan doa dalam prosesi peletakan batu pertama.