REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Permintaan gula merah selama bulan Ramadhan di Kota Banjarbaru mengalami peningkatan jika dibandingkan hari biasa.
Dimana saat bulan puasa penjualan gula merah bisa mencapai 30 hingga 50 kilogram per hari, namun pasca lebaran permintaan berkurang, hanya sekitar 10 kilogram saja sehari.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu penjual gula merah di Pasar Bauntung, Kota Banjarbaru Icha, katanya, usai bulan Ramadhan berakhir permintaan gula merah mulai turun, tidak seperti sebelumnya.
“Sekarang sudah mulai sepi pembelinya, beda waktu bulan puasa kemarin orang-orang lumayan banyak cari gula merah karena buat wadai (kue),” ungkapnya, Senin (15/4/24).
Gula merah yang Ia jual didatangkan langsung dari tempat pengolahanya, Barabai.
“Diambil dari Barabai, gula merahnya dijamin asli, jadi campuran gula putihnya sedikit sekali, harga Rp26 ribu perkilogram,” ucapnya.
“Lebih murah karena diambil langsung dari pengolahnya, atau tangan pertama,” tambahnya.
Senada, pedagang gula merah di Pasar Bauntung, Nurlatifah (26) pun membenarkan, selama bulan Ramadhan penjualannya cukup meningkat.
“Alhamdulillah meningkat, ramai daripada hari biasanya. Dalam sehari habisnya tidak menentu, kadang 15 kilogram sampai 20 kilogram,” ujarnya.
Dia menjelaskan, perbedaan gula merah dari daerah Barabai rasanya lebih nyaman meskipun ada campuran gula putih tetapi hanya sedikit sekali.
Sedangkan gula merah dari daerah Kandangan campuran gula putihnya sedikit lebih banyak dan memiliki tekstur agak keras.
“Membedakan gula itu bagus atau tidaknya dari tekstur lembut dan harumnya pasti berbeda, bahkan rasanya juga berbeda,” terangnya.
Adapun harga gula merah yang Ia jual asli Barabai senilai Rp30 ribu per kilogram dan gula merah asli Kandangan Rp26 ribu per kilogram.
“Biasa orang-orang beli untuk membuat kue atau wadai-wadai, bisa juga untuk makanan lainnya sesuai selera,” tandasnya.