Jumat, 19 September 2025
  • Login
  • Register
Redaksi 8
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
Redaksi 8
No Result
View All Result

Pengolah Gayam Tinggal Satu, Pohon Tinggal Satu

Tim Redaksi8.com by Tim Redaksi8.com
29 Desember 2017
A A
Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

ASTAMBUL, Gayam merupakan salah satu tanaman pohon yang dapat dikonsumsi, biji buahnya juga sebagai tanaman penghijauan yang dapat mengkonservasi air. Di Kecamatan Astambul, tanaman ini diketahui hanya ada di Desa Kelampaian dan tinggal satu satunya yang tepat tumbuh di samping mushola di pemakaman Datu Kalampaian.

Bukan saja pohon gayam yang tinggal 1, tetapi pengolah buah gayam pun tinggal satu keluarga. Saat ditemui di kediamannya, Ikrimah (40) pengolah buah gayam menyatakan, usaha pengolahan buah gayam yang masih ia tekuni, merupakan usaha turun temurun dari nenek moyang.

“Tanaman gayam adalah warisan dari nenek moyang, pohon gayam yang ada ini saja berusia ratusan tahun,”terangnya.

Buah gayam ini secara bentuk mirip dengan buah jengkol atau di bahasa bahasa Banjar disebut jaring, namun secara rasa berbeda dengan jengkol, rasanya lebih hambar dan tidak berbau.

Sebelum dimakan, buah gayam harus direbus dengan memberi sedikit taburan garam agar terasa gurih saat masak. Harga untuk 1 tangkup buah gayam yang sudah di rebus dibandrol dengan harga Rp.1000. Cara makannya, biasanya menggunakan santan.

LihatJuga :

Pemprov Kalsel Tetapkan Siaga Darurat Karhutla

Panen Melimpah Padi Siam Datu di Astambul, Bukti Nyata Komitmen Distan Banjar Dukung Ketahanan Pangan

DPC PKB Kabupaten Banjar Bagikan ribuan Bibit Pohon dan Sayur di Martapura Barat, Simbol Komitmen Hijau Sambut Harlah ke-27

Pondok Pesantren Darussalam Cabang Cempaka Diresmikan, Siap Cetak Santri Ahli Kitab dalam 3 Tahun

Wilayah pemasaran buah ini hanya di Martapura tetapi biasanya terang Ikrimah, pesanan untuk olahan buah gayam ini bisa juga dari luar daerah.

Mengolah buah gayam perlu keterampilan dan perlakuan khusus.

“Sekali memetik hasilnya sekarang hanya sampai 200 tangkup saja, berbeda dengan tahun sebelumya yang bisa menghasilkan sampai 500 tangkup sekali panen, mungkin dikarenakan faktor usia pohon yang sudah terlalu tua sehingga produktivitasnya berkurang,” terangnya.

Tanaman Gayam saat ini tambahnya, mulai langka dikarenakan tidak adanya budidaya tanaman ini, budidaya tanaman gayam belum pernah berhasil. Ia berharap, untuk tanaman gayam dapat dibudidaya lagi karena tanaman ini sudah mulai langka, padahal merupakan tanaman yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu di Kalimantan.

“Harusnya ada perhatian untuk menumbuh kembangkan jenis tanaman ini, karena tanaman ini selain buahnya dapat dimanfaatkan sebagai menahan air,” ucapnya. (rama)

Keberadaan pohon gayam sangat langka, saat ini terdapat di samping kubah Datu Kalampayan Astambul. FOTO : marwan
Share51Tweet29Send

Related Posts

Bayi Hingga Lansia 63 Tahun Ikuti Prosesi Baayun Maulud

Bayi Hingga Lansia 63 Tahun Ikuti Prosesi Baayun Maulud

by Irma Dahliana
18 September 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Tak mau ketinggalan ikuti prosesi Baayun Maulud, ratusan warga Kalimantan Selatan (Kalsel) antusias memperingati bulan kelahiran Nabi...

Expo KUMKM 2025 Hadirkan Produk Olahan Kue Hasil Tangan Penyandang Disabilitas

Expo KUMKM 2025 Hadirkan Produk Olahan Kue Hasil Tangan Penyandang Disabilitas

by Irma Dahliana
13 September 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Gelaran Expo Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) 2025 yang berlangsung di Lapangan Dr. Murdjani...

Sanggar Burung Ruai menjadi salah satu wadah pelestarian budaya Dayak di Kota Banjarbaru yang terus konsisten menampilkan karya seni

Sanggar Burung Ruai menjadi salah satu wadah pelestarian budaya Dayak di Kota Banjarbaru yang terus konsisten menampilkan karya seni

by dodo
26 Agustus 2025

Sanggar Burung Ruai menjadi salah satu wadah pelestarian budaya Dayak yang terus konsisten menampilkan karya seni. Sanggar yang berdiri sejak...

Load More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING

  • ULM Masuk 15 Besar Universitas Terbaik Nasional

    ULM Masuk 15 Besar Universitas Terbaik Nasional

    1685 shares
    Share 674 Tweet 421
  • Bupati Tapteng Kembali “Sapu Bersih”: 10 Kades Dinonaktifkan, 3 Dicopot Permanen

    174 shares
    Share 70 Tweet 44
  • Ringankan Beban Masyarakat, Pemko Banjarbaru Gelar GPM di Landasan Ulin

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Bank Sampah Induk Banjarbaru Diresmikan

    101 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Sadis, Perempuan di Kotabaru Tewas Dipukuli, Pelaku Ditangkap Dua Jam Kemudian

    77 shares
    Share 31 Tweet 19

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia – Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Login
  • Sign Up

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia - Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In