REDAKSI8.COM, KOTABARU – Upaya meningkatkan pemahaman petani terhadap penggunaan pestisida terbatas terus dilakukan. Salah satunya melalui pelatihan yang digelar di pantai Gedambaan Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, Selasa (10/6/2025).

Kolaborasi antara Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alister) dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kotabaru serta Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga setempat.
Kegiatan bertajuk Training of User Pestisida Terbatas ini dihadiri oleh sejumlah narasumber dan pejabat terkait. Hadir mewakili Alister pusat, Bagus Fajar Fadhilah, serta Ketua Alister Kalimantan Selatan, Mansyur. Dari pihak pemerintah daerah, turut hadir Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kotabaru, Edy Rahmadi, yang mewakili Kepala Dinas.
Sementara itu, materi teknis dan kesehatan disampaikan oleh narasumber dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru, Prof. Dr. Husaini, SKM, M.Kes, serta Abdul Majid dari POPT Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kotabaru dan Wildan dari Alister Kalsel.
Dalam sambutannya, Edy Rahmadi menyambut baik terselenggaranya pelatihan tersebut. Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani serta petugas lapangan terkait penggunaan pestisida secara aman dan bijak.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Alister atas fasilitasi kegiatan ini. Harapannya, para petani di Kotabaru bisa lebih memahami tata cara penggunaan pestisida terbatas agar dapat meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan,” ujar Edy.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pemahaman tentang efek samping pestisida agar petani tidak menggunakan bahan kimia tersebut secara sembarangan.
Sementara itu, perwakilan Alister pusat, Bagus Fajar Fadhilah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pelatihan yang telah digelar di 18 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Tujuannya adalah meminimalkan dampak negatif pestisida terhadap kesehatan petani dan lingkungan.
“Kami ingin petani menggunakan pestisida sesuai aturan, memahami jenis-jenis bahan aktif, limbah, hingga aspek kesehatan. Jangan sampai penggunaan pestisida jadi budaya yang asal-asalan,” tegas Bagus.
Ia juga menyebutkan bahwa saat ini terdapat 54 perusahaan, baik produsen maupun distributor, yang tergabung dalam Alister dan berkomitmen mendorong penggunaan pestisida secara bertanggung jawab.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi bekal penting bagi petani untuk mengelola hama dengan cara yang lebih aman, efektif, dan berwawasan lingkungan, demi mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Kotabaru dan Kalimantan Selatan secara umum.