REDAKSI8.COM, BANJARMASIN – REDAKSI8.COM | Suasana haru dan bangga mewarnai pemutaran film Believe: Takdir, Mimpi yang digelar Kodim 1006/Banjar dalam kegiatan Nonton Bareng (Nobar) bersama keluarga besar TNI. Acara berlangsung pada Jumat (4/7/2025) di Studio XXI Duta Mall Banjarmasin, dan menjadi bagian dari pemutaran serentak film produksi TNI di seluruh Indonesia.
Film berdurasi lebih dari satu jam ini bukan sekadar tontonan biasa. Ia menyorot sisi lain kehidupan prajurit, tak hanya di medan tugas, tetapi juga bagaimana keluarga mereka berjuang dalam senyap.
“Film ini menyentuh. Banyak yang meneteskan air mata, bukan karena tembakan atau ledakan, tapi karena kerinduan, kehilangan, dan cinta yang terpaksa disimpan saat tugas memanggil,” ujar Dandim 1006/Banjar, Letkol Kav Zulkifer Sembiring, S.E., M.M., usai pemutaran.
Ia menyebut, Believe adalah karya sinema perdana TNI yang dibuat untuk menyampaikan pesan mendalam kepada publik: bahwa di balik seragam dan disiplin baja, para prajurit juga manusia biasa, yang mencintai, merindukan, dan terkadang, harus pergi tanpa sempat pamit.
Salah satu momen paling menyentuh dalam film adalah ketika seorang istri harus melepas suami yang berangkat bertugas tanpa kepastian waktu kembali. Bagi para penonton dari keluarga TNI, adegan ini bukan fiksi, tapi potret nyata kehidupan mereka.
“Saya seperti kembali ke masa ketika suami saya berangkat ke daerah rawan. Film ini benar-benar membangkitkan kenangan. Rasanya campur aduk: sedih, bangga, dan deg-degan,” ujar seorang istri prajurit yang menonton dengan mata sembab.
Bukan hanya keluarga TNI yang merasakan getaran emosional dari film ini. Warga Banjarmasin, Fahmi, yang datang bersama istri dan dua anaknya, turut hanyut dalam cerita.
“Merinding. Istri saya bahkan menangis. Film ini membuka perspektif kita, bahwa menjadi prajurit bukan hanya tentang perang, tapi juga tentang rindu yang dipendam, dan keluarga yang menunggu dengan doa,” ungkapnya.
Kodim 1006/Banjar berharap film ini bisa menjembatani pemahaman masyarakat terhadap kehidupan militer, bukan hanya dalam tugas, tetapi juga dalam pengorbanan yang tak terlihat.
“Melalui film ini, kami ingin membangun empati. Keluarga prajurit adalah pahlawan tanpa sorotan kamera. Mereka layak mendapat tempat di hati masyarakat,” tutup Letkol Zulkifer.
Believe: Takdir, Mimpi telah menembus batas layar lebar, menyentuh hati mereka yang menonton, dan mempererat ikatan antara prajurit, keluarga, dan bangsa.
