REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Ramainya penggunaan kendaraan listrik saat mudik lebaran di jalur Jawa dan Sumatera, ternyata juga dirasakan pada jalur mudik di Kalimantan.
Dengan jumlah 12 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah.
Tercatat sebanyak 190 kali transaksi sejak awal tahun 2024 hingga saat ini, atau meningkat sebesar 1.900 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimatan Tengah (PLN UID Kalselteng) Muhammad Joharifin menyampaikan, jumlah transaksi kWh yang tercatat di SPKLU PLN UID Kalselteng pada periode tahun ini meningkat sangat signifikan jika dibanding tahun sebelumnya.
“Meskipun populasi mobil listrik di Kalimantan belum seperti di pulau Jawa, namun berdasarkan pemantauan kami, telah terjadi peningkatan penggunaan SPKLU,” ungkapnya.
“Ini artinya sudah mulai banyak masyarakat yang menggunakan Mobil Listrik,” sambung Joharifin di Banjarbaru pada Rabu (17/4).
Berdasarkan data transaksi penggunaan SPKLU PLN UID Kalselteng, sepanjang 2024 yang menjalani bulan ke empat, sudah tercatat sebanyak 190 kali transaksi dengan total 2.330,2 kilo Watt hour (kWh).
Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2023 hanya terdapt 10 kali transaksi, sambungnya.
“Data ini menjadi bukti bahwa pengguna mobil listrik di Kalimantan mulai tumbuh”, jelasnya.
Meningkatnya penggunaan mobil listrik ini tentunya sangat mendukung program transisi penggunaan kendaraan berbasis energi fosil ke energi listrik demi mencapai penurunan emisi Gas Rumah Kaca pada 2060.
Melalui gerakan Borneo Green Environment yang dicanangkan oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan sejak 2017, PLN UID Kalselteng turut concern mendukung program tersebut dengan menambah beberapa unit SPKLU se Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Tahun ini PLN UID Kalselteng sudah merencanakan menambah 35 SPKLU baru di beberapa titik penting sepanjang jalur protokol di Kalimantan, kita mendorong agar akhir Juni 2024 bisa selesai 10 SPKLU. Harapannya ini akan menjadi pemicu meningkatnya penggunaan mobil listrik di Kalimantan,” pungkasnya.