REDAKSI8.COM, BATAM – Ratusan buruh di Kota Batam turun ke jalan pada peringatan Hari Buruh Sedunia, Rabu (1/5).
Di Temenggung Abdul Jamal Kecamatan Sungai Beduk Kota Batam, massa aksi dari koalisi rakyat batam yang turun kelapangan terhitung ada sekitar 1000 orang.
Mereka semua berada di depan Kantor Walikota Batam sembari menyampaikan sejumlah aspirasi.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam Yapet Ramon menyatakan, May Day atau Hari Buruh merupakan hari bersejarah bagi perjuangan kesejahteraan kaum buruh di seluruh dunia.
Baginya, peringatan Hari Buruh yang dilaksanakan setiap 1 Mei itu wajib digelar demonstrasi.
Salah satu aspirasi yang dibawanya ke demonstrasi itu, meminta pemerintah Prabowo-Gibran untuk mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja Nomor 6/2023
“Hapus Outsourcing! tolak upah murah! Kami meminta kepada pemerintah Prabowo Gibran untuk menghapus praktek kerja outsourcing/modern slavery dan kenaikan upah tahun 2025 sebesar 15%,” ucapnya.
Ia juga meminta pemerintah memperhatikan dan ikut mengawasi, serta membina penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di setiap perusahaan.
“Cabut PMK 168/2023 dan PP 58/2023 tentang PPH 21 yang memberatkan kaum buruh,” cetusnya.
“Harapan kami pemerintah memperhatikan tuntutan kaum buruh disampaikan pada perayaan May Day 2024 ini,” sambungnya.
Sementara itu, Walikota Batam Muhammad Rudi menjawab, sebagai walikota batam akan menyelesaikan semua aspirasi yang disampaikan para demonstran.
“Tidak perlu khawatir, jika saudara (buruh<-red) berbahagia pasti saya sangat senang sekali,” ujarnya.
Disana Walikota berjanji, tahun depan dirinya akan mengadakan May Day di hotel, supaya para pekerja buruh tidak melakukan orasi di jalanan lagi.
“Jalanan, bandara dan Pelabuhan Batu Ampar juga akan selesai. Saya meminta jaga perekonomian kita, jaga lingkungan kita agar masyarakat Batam semakin sejahtera,” ungkapnya.
Pasalnya menurut orang nomor satu di Kota Batam itu, jika Investasi mudah maka perekonomian pasti akan Bangkit.