REDAKSI8.COM – Kota Banjarbaru masih menyimpan potensi pertanian yang cukup besar. Hal ini bisa terlihat saat Kelompok Tani Karya Bersama melakukan panen raya padi sawah, di Kelurahan Sungai Ulin Kecamatan Banjarbaru Utara, Selasa (16/7).
Panen raya padi sawah ini juga dihadiri Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani beserta isteri, Dandim 1006 Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto, Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya, serta sejumlah Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kota Banjarbaru.
Arsani, perwakilan dari Kelompok Tani Karya Bersama menyampaikan bahwa menurut tokoh masyarakat setempat, lahan di sini sudah ditanami padi sejak tahun 1974.
“Awalnya 6 borong, kemudian meluas lagi jadi 10 borong di tahun 1976. Kemudian dari tahun 1976 sampai sekarang, luas lahan sawah Kelompok Tani Karya Bersama mencapai 63 hektar untuk tanaman pangan,” terang Arsani.
Ia menambahkan, hasil panen di lokasi ini juga cukup bagus. Dari luas sekitar 2 x 2 meter, mampu menghasilkan 2,6 Kg gabah.
“Sarana dan prasarana kami untuk menggarap lahan di sini masih kurang. Alhamdulillah, dari Pak Dandim 1006 Martapura ada memberikan bantuan pinjamam 4 unit traktor rotari yang kami pakai bergantian,” ungkapnya.
“Sistem pertanian kami di sini masih mengandalkan tadah hujan. Embung yang ada kalau musim kemarau kekeringan,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala DKP3 Kota Banjarbaru Siti Hamdah menerangkan bahwa potensi lahan sawah/pertanian di Banjarbaru masih cukup besar meskipun kawasan perkotaan.
“Luas hamparan sawah di Kecamatan Banjarbaru Utara ini mencapai 148 hektar. Secara keseluruhan di Banjarbaru ada sekitar 1200’an hektar lahan pertanian,” kata Siti Hamdah.
Siti Hamdah menambahkan, ‘hamparan emas kuning’ di area persawahan Kelompok Tani Karya Bersama ini hasil produksinya mencapai 4,2 ton per hektar. Sedangkan dari 63 hektar lahan pertanian yang digarap Kelompok Tani Karya Bersama, bisa menghasilkan 264,6 ton gabah saat panen tiba.
“Ini terjadi peningkatan, tahun lalu (2018) cuma 3,2 ton per hektarnya. Dalam waktu dekat kita juga akan panen padi organik di Kelurahan Bangkal Kecamatan Cempaka,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani menyampaikan bahwa panen raya ini patut disyukuri dengan saling bertemu dan bersilaturahmi. Ia juga tidak menampik bahwa Kota Banjarbaru masih menyimpan banyak potensi pertanian.
“Meskipun panen di sini hanya setahun sekali dan masih menggunakan sistem tadah hujan, namun hasilnya luar biasa,” ujar Nadjmi Adhani.
Kendati demikian ungkap Nadjmi Adhani, ada beberapa persoalan yang harus dihadapi agar lahan pertanian di Kota Banjarbaru masih tetap terjaga dan dipertahankan.
“Salah satu persoalannya itu adalah banyaknya lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi perumahan (pemukiman). Kemudian bagaimana kita mencetak SDM terutama petani milenial, usia muda, mau turun ke pertanian. Insyaallah program dari Kementerian Pertanian akan diterapkan di sini,” katanya.
Di samping itu, memasuki musim kemarau ini, Nadjmi Adhani mengimbau agar setelah panen jangan dibakar atau membuang puntung rokok sembarangan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Mohon petani saat membuka lahan jangan dibakar, gunakan pestisida dengan bijak, manfaatkan hasil panen dari kelompok tani sendiri, jangan ke tengkulak. Insyaallah dinas kita akan membantu dalam hal pengemasan hasil panen,” pungkasnya.