“Entrepreneur itu bukan sekadar soal dagang atau buka usaha. Ini tentang mindset: cara kita berpikir, bertindak, dan menyelesaikan masalah,” ujar I Made di sela-sela acara.
Ia menilai, baik di dunia usaha maupun jurnalistik, dua hal yang paling krusial adalah konsistensi dan keberanian. Konsistensi dalam menyampaikan informasi yang faktual dan berimbang, serta keberanian untuk menyuarakan kebenaran demi kepentingan publik.
“Jurnalis itu harus peka terhadap masalah di sekitarnya. Tapi jangan berhenti di situ. Informasi yang didapat harus disampaikan secara bertanggung jawab agar berdampak luas untuk lingkungan, masyarakat, bahkan negara,” tegasnya.
Dalam era digital yang bergerak cepat, I Made juga menekankan pentingnya keberanian mengemukakan ide dan kemampuan mengeksekusinya.
“Berani berpikir, berani bertindak, dan jangan takut gagal. Gagal itu guru terbaik,” ucapnya penuh semangat.
Tak hanya soal keberanian, menurutnya, baik produk usaha maupun berita jurnalistik harus membawa nilai. “Relevan, bermanfaat, dan berdampak positif. Itu kunci utama. Kalau di jurnalistik, ya seperti memilih narasumber, harus objektif dan bisa dipertanggungjawabkan,” tambahnya.
Sebagai penutup, I Made menyampaikan harapannya agar para peserta Journalist Camp tidak hanya menjadi penulis berita, tetapi juga menjadi penggerak perubahan.
“Mulai saja dulu. Jalankan ide, evaluasi kegagalan, dan terus tumbuh. Karena dunia butuh lebih banyak orang yang berani memberi dampak,” pungkasnya.