REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Selama menjalankan ibadah puasa, menjaga asupan nutrisi menjadi sangat penting untuk kesehatan tubuh.
Hal ini dikarenakan, nutrisi berperan sebagai sumber energi yang mendukung aktivitas sehari-hari tanpa makan dan minum.
Oleh karena itu, banyak orang demi mencegah terjadinya rasa lemas dan tubuh sakit selama menjalani puasa minum-minuman herbal seperti jamu.
Ahli Gizi (Nutritionist) Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman, Kota Banjarbaru, Dwi Rahayu Ningsih menyampaikan, bagi mereka yang memiliki penyakit tertentu sebaiknya mengonsumsi jamu setelah berbuka puasa .
“Tidak masalah mengonsumsi rempah alami atau jamu, cuman kita tidak tahu di dalam rempah-rempah itu ada zat apa dan takarannya seberapa,” ujarnya.
Menurut Dwi, saat berbuka puasa harus minum air putih terlebih dahulu untuk mencegah dehidrasi selama berpuasa, lalu makan takjil tetapi tetap jangan berlebihan. Setelah itu baru bisa mengonsumsi jamu.
“Maka harus diiringi dengan minum air putih, takutnya nanti numpuk di ginjal, malah ginjalnya lagi yang bermasalah,” tegasnya.
Dwi menjelaskan, mengapa minum jamu harus dibarengi dengan air putih, selain menghilangkan dehidrasi, apabila ada sesuatu zat yang mengendap di ginjal bisa terbuang melalui air putih tadi.
“Boleh minum jamu untuk menambah energi, tapi tetap harus diiringi dengan air putih,” jelasnya.
Sementara itu, seorang warga Banjarbaru, Tika mengaku, hampir setiap hari setelah berbuka puasa minum-minuman herbal seperti jamu kunyit dan jahe.
“Memang sudah kebiasaan sebelum puasa juga selalu minum jamu, rasanya enak aja gitu badan setelah minum jamu,” ucapnya.