REDAKSI8.COM, BANJAR – Siap Siaga Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Banjar sudah dimulai sejak tanggal 25 Juli 2024 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2024 akan datang.
Dalam rangka kesiapan menghadapi bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar menggelar apel siaga Karhutla, Rabu (31/7/2024) pagi.
Seperti yang diungkapkan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah agar perusahaan pemilik lahan perkebunan lebih tanggap terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran di lahannya. Jangan sampai musibah kebakaran lahan akibat kelalaian menyebabkan izin perusahaan itu dicabut.
“Kejadian kebakaran lahan tidak mengenal batasan, baik hutan lindung, cagar biosfer, hutan tanaman industri, perkebunan perusahan baik itu milik swasta maupun pemerintah begitu pula perkebunan masyarakat juga dapat mengalami kejadian karhutla,” tuturnya.
Ikhwansyah juga menginstruksikan khusus kepada para camat kami instruksikan agar segera mengumpulkan lurah atau kepala desa. Lakukan dan lebih gencar mensosialisasikan penanganan Karhutla dan status siaga bencana kabut asap akibat karhutla di Kabupaten Banjar tahun lalu.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar Warsita mengatakan bahwa Siap Siaga Karhutla sudah dimulai dari tanggal 25 Juli 2024 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2024 akan datang.
“Saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau, dan siaga bencana sudah kita tetapkan pada tanggal 25 Juli 2024 kemarin. dan saat ini rekomendasi kita status Kabupaten Banjar Siaga darurat bencana,” pungkasnya.
Untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau, di ungkapkan oleh Warisita bahwa peralatan yang dimiliki oleh BPBD Kabupaten Banjar memadai dan siap digunakan apabila ada terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Personil yang disiapkan sekitar 30 orang dengan penjagaan secara bergantian, 2 kelompok untuk siang dan 1 kelompok untuk malam hari,” ucapnya.
Di Kabupaten Banjar untuk titik rawan bencana kebakaran lahan dan hutan yaitu di bagian atas seperti di Kecamatan Pengaron, Kecamatan Sungai Pinang.
Kalau masa kemaraunya panjang maka titik rawan karhutla meluas seperti di Kecamatan Cinta Puri Darussalam, Kecamatan Mataram, Kecamatan Astambu, Kecamatan Martapura Timur, Kecamatan Martapura Barat, Kecamatan Sungai Tabuk , Kecamatan Gambut dan kecamatan Beruntung Baru.
Untuk memudahkan penjagaan, BPBD Kabupaten Banjar juga akan membangun posko untuk tim pemantau karhutla seperti di Tahura Sultan Adam, Kecamatan Sungai Tabuk, Kecamatan Cinta Puri dan satu pokso indu di kantor BPBD Kabupaten Banjar. Dan pendirian pokso tersebut akan dilakukan secepatnya.
Warsita mengungkapkan bahwa sampai saat ini sudah ada 23 titik karhutla, tetapi titik titik karhutla tersebut berada di kawasan hutan yang berada di Kecamatan Pengaron dan Kecamatan Sungai Pinang.