Hal ini ditegaskan oleh Ahli Pers Dewan Pers, Fathurrahman, saat menjadi pemateri dalam kegiatan Journalist Camp V yang digelar di Villa Akung, Desa Mandiangin Timur, Kabupaten Banjar, Senin (26/5/2025).
“Pers kini tidak lagi hanya bersaing dengan sesama media, tapi juga dengan media sosial, tempat siapa saja bisa menyebarkan informasi tanpa batas,” ujar Fathurrahman di hadapan puluhan peserta pelatihan jurnalistik yang mayoritas pelajar.
Menurutnya, perubahan lanskap media akibat kemajuan teknologi informasi membawa tantangan baru yang tidak bisa diabaikan.
Jika dahulu surat kabar, radio, dan televisi menjadi rujukan utama informasi, kini perhatian publik lebih banyak tertuju pada platform digital seperti YouTube, Instagram, hingga TikTok.
Meski begitu, ia menekankan bahwa peran pers tetap tidak tergantikan. “Yang membedakan adalah etika, tanggung jawab, dan verifikasi. Pers tidak hanya menyampaikan informasi, tapi menjaga kebenaran dan integritas,” tegasnya.
Fathurrahman juga membuka ruang optimisme bahwa ke depan bisa saja muncul kreator digital yang mengadopsi prinsip jurnalistik. Namun, ia mengingatkan, apa pun wujudnya, nilai-nilai dasar jurnalistik tetap harus dijaga.
“Wajah pers boleh berubah, tapi esensinya harus tetap: menyajikan fakta yang diuji, berpihak pada publik, dan bebas dari kepentingan tersembunyi,” tutupnya.
Kegiatan Journalist Camp V sendiri merupakan agenda tahunan Barit 78 yang kelima kalinya, bertujuan mengasah keterampilan jurnalistik generasi muda sejak dini.